Tanjung Emas Gunakan Alat Bongkar Muat Modern Pertama Dunia

Aktivitas bongkar muat petikemas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
Ini Misi Ekspor Pertama Enggar Jabat Mendag
- Terminal Petikemas Semarang (TPKS) mulai menjajal alat baru bongkar muat peti kemas di wilayah pelabuhan Tanjung Emas Semarang. 

Volume Ekspor China Meningkat, Bawa Angin Segar bagi RI?
Alat itu bernama automated rubber tyred gantry (ARTG). Alat yang berasal dari Finlandia ini, bahkan menjadi alat bongkar muat peti kemas modern pertama dunia yang baru ada di pelabuhan Indonesia.

Menguak Persoalan Utama Logistik Nasional
ARTG kini sudah mulai dipasang di sekitar 5,3 hektare di kawasan TPKS Tanjung Emas. Rencananya, penggunaan alat ini baru akan aktif pada Juni 2016 mendatang. 

Ditargetkan penggunaan alat ini mampu menambah 30 persen daya kecepatan bongkar muat peti kemas dari alat biasa.

"Peralatan ARTG ini sudah sangat modern dan tidak menggunakan banyak tenaga manusia," terang General Manager Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Tanjung Emas, Erry Akbar Panggabean, di kawasan TPKS Tanjung Emas Semarang, Selasa 17 November 2015.

Keunggulan lain, alat ini telah menggunakan energi listrik sebagai sumber energinya, sehingga lebih efektif, efiesien, serta ramah lingkungan. Selain itu, untuk menggerakkan alat, sudah memakai sistem yang komputerisasi dari jarak jauh oleh beberapa tenaga profesional.

"Jadi, akan efektif dan lebih akurat. Kami harapkan semakin menurunkan angka dwelling time (waktu bongkar muat di pelabuhan)," ujarnya.

Melalui penggunaan alat ini, pihaknya menargetkan mampu melakukan bongkar muat peti kemas sebanyak 656 ribu teus pada tahun 2016. Jumlah ini meningkat cukup besar, jika dibandingkan dengan saat ini yang baru 576 ribu teus.

"Kami akan pakai 20 ARTG. Saat ini, baru 11 unit untuk tahap pertama yang datang dari Finlandia. Ini masih tahap perakitan sampai Desember mendatang, " katanya.

Ada pun perakitan sembilan alat pada tahap kedua akan direalisasikan pada 2017-2018 mendatang. Jika seluruh alat ini sudah terpasang, akan sangat mungkin operasional bongkar muat di pelabuhan Jawa Tengah ini bisa bersaing dengan pelabuhan lain, seperti Jakarta dan Surabaya.

"Dengan peningkatan jumlah target bongkar muat, maka sejumah kawasan industri, serta masuknya investor baru di Jateng akan semakin maksimal," katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan TPKS Tanjung Emas. 

Menurutnya, modernisasi diperlukan untuk meningkatkan pelayanan dan bersaing dengan pelabuhan lainnya, serta menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

Saat yang sama, Ganjar telihat melihat langsung alat bernama ARTG tersebut dan menjadi orang pertama yang menaiki alat modern setinggi 40 meter dan termodern di Indonesia itu. (asp)

Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?

Freeport diketahui telah ajukan perpanjangan sebelum Lebaran lalu.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016