Petarung Wanita Ini Dapat Berkah di Wushu Usai Banting Setir

Atlet Wushu Indonesia, Junita Malau
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Permana
VIVA.co.id -
Memiliki postur tubuh yang pendek, tak terlalu besar, dan terlihat biasa-biasa saja. Tapi, jangan salah, Junita Malau bisa saja bikin Anda KO dengan pukulan dan tendangannya.


Petarung wanita yang turun di kejuaraan dunia wushu dalam nomor sanda kelas -48 kg ini memang menjadi salah satu harapan Indonesia. Kemampuannya saat bertarung tak perlu diragukan.


Dalam kejuaraan dunia wushu 2015 ini saja, Junita sudah mencapai babak semifinal. Dia bisa saja meraih medali perak atau bahkan emas jika mampu mengalahkan lawannya asal Vietnam, Luan Thu Hoang, di fase empat besar.


"Saya harus berhati-hati, soalnya dia kan pendatang baru. Jadi, saya belum tahu bagaimana caranya bertarung," kata Junita, Senin sore.


"Tapi, saya sudah ada evaluasi terkait penampilan di beberapa duel. Saya harus pintar menjaga jarak saat bertarung, lebih mengandalkan serangan langsung dari dekat," lanjutnya.


Junita mengaku tak mematok target khusus di kejuaraan dunia kali ini. Lolos ke semifinal, menurut Junita, sudah menjadi salah satu pencapaian terbaik.


"Siapa sih yang tak mau juara. Semua pasti mau juara. Namun, saya cuma mau menampilkan performa terbaik. Kalau memang jalannya, pasti bisa juara," tutur mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Medan tersebut.

Kejurnas Wushu Junior, Siapkan Bibit Muda di Pentas Dunia

Sebenarnya, pada kejuaraan dunia wushu di 2013 lalu, Junita sudah pernah meraih posisi empat besar. Kemudian, satu tahun setelahnya dia berhasil menyabet gelar juara di Piala Dunia wushu.
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda


Perlu Terobosan Baru untuk Angkat Prestasi Indonesia
Prestasi ini ternyata diraih oleh Junita dalam waktu yang cukup singkat,  yakni baru berkecimpung di dunia wushu selama 4 tahun Sebelumnya, dia malah menghabiskan karirnya sebagai atlet cabang olahraga tolak peluru, namun prestasinya di cabor tersebut tak begitu membanggakan.


"Paling mentok Pekan Olahraga Pelajar Daerah. Kemudian, di SMA saya ikut wushu karena tertarik. Saya memang suka dengan olahraga beladiri, pukul-pukulan. Tapi, tak mau pukul-pukulan di jalan. Lebih membanggakan kalau di ring, punya prestasi," terang Junita.

"Ada karate juga di SMA. Cuma saya tak cocok karena teknik bertarungnya di pertandingan kurang bebas. Jadi, saya pilih wushu," sambungnya.


Demi mencetak prestasi, Junita ternyata harus merelakan kuliahnya. Kelulusannya terpaksa ditunda demi mengibarkan bendera Merah Putih di ajang internasional.


Selain itu, Junita ingin membuat orang tuanya bangga dengan prestasinya di wushu. "Orang tua saya kerjanya bertani, dan cuma saya yang jadi atlet. Jadi, saya harus berjuang keras agar bisa menghadirkan prestasi untuk Indonesia dan khususnya mereka," ujar Junita.


Data Diri

Nama: Junita Malau

Tanggal lahir: 26 Mei 1991

Tinggi badan: 146 cm

Berat badan: 46 kg

Nomor: Sanda

Pekerjaan: Mahasiswi

Universitas/Fakultas: Universitas Medan/Fakultas Ilmu Keolahragaan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya