17-11-1869: Terusan Suez Diresmikan
Selasa, 17 November 2015 - 06:01 WIB
Sumber :
- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVA.co.id
- 17 November 1869, lebih dari dua abad yang lalu, Terusan Suez diresmikan. Terusan ini menghubungkan Mediterania dan laut Merah. Peresmian dilakukan melalui sebuah upacara sakral yang dihadiri oleh Ratu Prancis, Eugenie, istri Napoleon III.
Perbincangan soal terusan ini sudah dilakukan pada tahun 1854. Saat itu, Ferdinand de Lesseps, mantan konsul Prancis, bertolak ke Kairo. Ia menjalin kesepakatan dengan Gubernur Ottoman dari Mesir untuk membangun sebuah kanal sepanjang 100 mil yang melintasi Tanah Genting Suez.
Sebuah tim insinyur internasional lalu menyusun rencana pembangunan. Lalu, pada tahun 1856, Suez Canal Company dibentuk dan diberikan hak untuk mengoperasikan kanal selama 99 tahun setelah penyelesaian pekerjaan.
Konstruksi dimulai pada bulan April 1859. Penggalian pertama dilakukan secara manual, menggunakan tangan dan sekop. Penggalian dilakukan dengan mengerahkan pekerja paksa. Kemudian, pekerja Eropa dengan kapal keruk dan sekop uap tiba.
Pembangunan berlangsung lambat. Perselisihan perburuhan dan epidemi kolera membuat pekerjaan konstruksi tak bisa berlangsung mulus. Pembangunan molor lebih dari empat tahun dari jadwal yang disepakati.
Pada tanggal 17 November, tahun 1869, Terusan Suez akhirnya dibuka.
Ketika dibuka, Terusan Suez hanya memiliki kedalaman 25 kaki, lebar 72 kaki di bagian bawah, dan 200 sampai 300 kaki untuk lebar di permukaan. Akibatnya, terusan tersebut hanya mampu dilintasi kurang dari 500 kapal di tahun pertama operasinya.
Perbaikan besar mulai dilakukan pada tahun 1876. Dan kanal ini segera menjadi lokasi favorit untuk jalur pelayaran dunia.
Namun, Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser, berhasil menasionalisasi terusan tersebut pada tahun 1956. Mesir sempat menutup terusan Suez karena invasi Inggri dan Prancis, juga Israel.
Namun tekanan PBB membuat ketiganya hengkang. Tahun 1957, Mesir membuka kembali Terusan Suez.
10 tahun kemudian, Mesir menutup kanal lagi setelah Perang Enam Hari dan pendudukan Israel di Semenanjung Sinai. Selama delapan tahun ke depan, Terusan Suez, yang memisahkan Sinai dari sisa Mesir, menjadi garis depan antara tentara Mesir dan Israel.
Namun pada tahun 1975, Presiden Mesir, Anwar el-Sadat, membuka kembali Terusan Suez. Pembukaan tersebut dilakukan sebagai isyarat perdamaian setelah mencapai beberapa kesepakatan melalui pembicaraan dengan Israel.
Hari ini, terusan tersebut dilalui rata-rata 50 kapal navigasi kanal harian, yang membawa lebih dari 300 juta ton barang per tahun. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser, berhasil menasionalisasi terusan tersebut pada tahun 1956. Mesir sempat menutup terusan Suez karena invasi Inggri dan Prancis, juga Israel.