Apple Bangun Toko Ritel Energi Surya di Singapura

Sumber :
  • REUTERS/Chance Chan/Files

VIVA.co.id - Apple mengumumkan siap mendirikan toko Apple Store di Singapura. Toko ritel Apple itu menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara. Menariknya, toko ritel ini akan didayai oleh tenaga ramah lingkungan yaitu sinar Matahari.

Pengumuman pendirian toko ritel Apple itu disampaikan oleh Angela Ahrendts, wakil presiden senior Apple untuk Toko Ritel dan Online.

Dikutip TechCrunch, Senin 16 November 2015, Ahrendts mengatakan, Apple sejauh ini punya lebih dari 900 karyawan yang bekerja di pusat kontak Singapura dan untuk mengisi toko ritelnya itu, perusahaan ini sedang gencar merekrut staf.

"Kami tak bisa menunggu untuk memberikan layanan, pendidikan, dan hiburan ini yang mana dicintai pelangan Apple di seluruh dunia," kata dia.

DPR Dukung Pemerintah Larang Penjualan iPhone 16 di Indonesia

Menariknya, pengumuman itu juga menegaskan bahwa toko ritel Apple di Singapura ini akan didayai oleh tenaga sinar Matahari, mengikuti inisiatif bangunan Apple sebelumnya di AS, Eropa, dan China.

Laporn Reuters menyebutkan, untuk membangun toko dan memasangkan kantor Apple di Singapura berbasis tenaga sinar Matahari itu, perusahaan menggandeng pengembang energi surya, Sunseap Group.

Perusahaan pengembang itu akan memberikan listrik dari energi terbarukan pada lebih dari 800 bangunan di Singapura.

Untuk mendayai kantor Apple itu, Sunseap akan memasang panel surya pada atap bangunan publik dan fasilitas Apple. Skema ini diperkirakan menghasilkan energi surya 50 megawatt, energi yang setara untuk mendayai 9 ribu rumah.

Rencananya, Apple akan menggunakan 33 megawatt dari kapasitas tersebut. Proyek ini didukung oleh badan pembangunan Singapura, karena akan memberikan manfaat listrik bagi rumah warga.

Sementara itu, terkait lokasi toko Apple, TechCrunch menyebutkan, perusahaan masih bungkam bicara. Namun, dugaan kuat menyebutkan toko Apple akan didirikan di kawasan Knightsbridge, lokasi yang tak jauh dari pusat belanja Orchard Road.

Selama belum mendirikan toko Apple, praktis Apple hanya memanfaatkan jaringan mitra ritel pihak ketiga, operator, dan toko online untuk menjual produknya di pasar Asia Tenggara. Apple sejauh ini belum mengonfirmasi apakah akan memperluas toko ritelnya di negara lain di Asia Tenggara.

Pasar Asia Tenggara memang cukup menarik bagi perusahaan perangkat. Laporan perusahan riset IDC menunjukkan, musim panas tahun ini penjualan ponsel pintar di Asia Tenggara tumbuh 66 persen dari tahun ke tahun. Bahkan, pada April dan Juni, telah terjual 24 juta unit ponsel pintar di kawasan ini.