Ditemukan Kecepatan Angin Melebihi Suara
- sci-news.com
VIVA.co.id - Peneliti Universitas Warwick, Inggris menemukan angin yang bergerak sangat cepat di luar tata surya. Angin berkecepatan 8690 Km per jam di luar tata surya itu merupakan penemuan dan pengukuran yang pertama kalinya oleh peneliti.
Peneliti mengatakan kecepatan angin itu disebutkan 20 kali kecepatan angin tercepat di bumi yang pernah ada serta juga tujuh kali kecepatan suara.
Dikutip dari Times of India, Senin 16 November 2015, angin tersebut ditemukan di planet luar tata surya, HD 189733b, yang terletak sekitar 63 tahun cahaya dari bumi.
"Ini merupakan peta cuaca pertama dari luar tata surya kita. Kita sebelumnya telah mengetahi angin pada luar tata surya, dan kita belum pernah bisa mengukur secara langsung sebelumnya," kata Tom Louden, peneliti kelompok astrofisika Universitas Warwick.
Sebelum menemukan angin dengan kecepatan tersebut, peneliti mengukur kecepatan dua sisi HD 189733b. Kemudian peneliti menemukan angin kuat yang bertiup di atas 8690 Km per jam. Angin itu bergerak dari sisi siang planet menuju sisi malam planet.
"Kecepatan HD 189733b telah diukur menggunakan spektoskopi resolusi tinggi dari penyerapan Sodium terlihat di atmosfer planet tersebut," kata Louden.
Data pengamatan peta cuaca dan angin tersebut telah dikumpulkan oleh High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS) di La Silla, Chile.
Hasil pengukuran cuaca itu juga mendapatkan respons positif dari salah satu peneliti lainnya, Peter Wheatley.
Wheatley mengatakan teknik pemetaan cuaca pada planet yang jauh itu bisa dipakai untuk mempelajari planet mirip bumi. Teknik itu bisa ditingkatkan untuk mempelajari peta cuaca pada planet yang lebih kecil.
Bagi peneliti, HD 189733b merupakan planet yang menarik untuk dipelajari peneliti. Planet luar tata surya ini pun dilabeli sebagai 'Hot Jupiter'.
Â
Planet HD 189733b ini 10 persen lebih besar dari Jupiter, tapi 180 kali lebih dekat dengan bintang induknya. HD 189733b punya suhu 1200 derajat celcius. Ukurannya yang raksasa dan dekat dengan tata surya makin menarik perhatian peneliti untuk menjadikannya sebagai target penelitian.
Pada studi sebelumnya atas planet ini, disebutkan sisi siang planet ini tampil dengan bentuk warna biru cerah mata manusia yang dipengaruhi oleh awan partikel silikat tinggi di atmosfer planet tersebut.