Tunggu Paket Ekonomi Jilid VII, Rupiah Diprediksi Menguat

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pergerakan rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan akan melanjutkan tren penguatan. Terdorongan ekspektasi positif dari rencana pemerinta yang akan segera merililis paket kebijakan ekonomi jilid VII.

Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan, sejauh ini sejumlah sentimen positif dari dalam negeri masih direspons para pelaku pasar, terutama terkait kondisi makro ekonomi.

Menurutnya, ekspektasi positif terhadap isi Paket Kebijakan Ekonomi VII masih manjadi salah satu katalis positif bagi rupiah, selain tren inflasi yang terus membaik.

"Akan tetapi, penguatan rupiah masih terhalangi sikap wait and see pelaku pasar menjelang pidato Presiden European Central Bank dan petinggi Federal Reserve AS," kata dia kepada VIVA.co.id, Jumat, 13 November 2015.

Namun, Reza menyebut rupiah juga masih menyimpan potensi pembalikan arah melemah jika tidak mendapatkan dukungan sentimen positf dari pasar domestik akan keputusan kedua bank sentral tersebut. 
Harga Emas Global dan Produk Antam Kompak Turun

"Kami berharap penguatan rupiah dapat berlanjut," ucapnya.
Rupiah Berpotensi Menguat Meski Terbatas

Dia menyarankan agar para pelaku pasar tetap mewaspadai dan mencermati sentimen yang akan muncul, karena juga ada peluang pelemahan. "Laju rupiah di atas target resisten Rp13.586," tuturnya.
Fed Ragu Naikkan Bunga, Bursa Asia Pasifik Terdongkrak

Berdasarkan data perdagangan Reuters pagi ini, dolar AS diperdagangkan senilai Rp13.600. Setelah sempat menyentuh level terendah hari ini seharga Rp13.590, dan level tertinggi Rp15.625. 
Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016