Tingkatkan Pelayanan,Pelindo II Gandeng Townsville Australia
Kamis, 12 November 2015 - 11:52 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menggandeng Pelabuhan Townsville Australia, sebagai sister port
, guna meningkatkan pelayaran langsung dari Indonesia ke Townsville, yang akan mempercepat dan menekan biaya logistik komoditas penting diantara kedua negara.
Baca Juga :
Wisatawan Indonesia dan Australia Cetak Sejarah
Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Kamis 12 November 2015, kerja sama tersebut akan diteken Direktur Utama Pelindo II RJ Lino dan CEO Pelabuhan Townsville Renita Garrad pada Jumat 13 November 2015, dihadapan perwakilan pemerintah kedua negara, serta delegasi perwakilan perusahaan di Exhibition Hall, National Conventional Centre Canberra, Australia.
Saat ini, Australia melalui Pelabuhan Townsville memiliki hubungan perdagangan yang baik dengan Indonesia, karena itu Pelindo II berencana membuka pelayaran langsung (direct call) dari Indonesia ke Townsville yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di wilayah utara Australia, dengan persentasi ekspor sebesar 58 persen di seluruh Australia.
Komoditi utama yang dibawa dari Townsville ke Indonesia adalah sapi, gula, dan timah. Selama ini, tidak adanya pelayaran langsung dari Townsville menuju Indonesia, membuat proses pengiriman barang harus melalui Asia Timur, dengan lama pengiriman barang mencapai 23 hari kerja yang berimbas pada tingginya biaya logistik ketiga komoditas tersebut.
Dirut Pelindo II RJ Lino, menuturkan dengan adanya kerja sama ini diharapkan bisa menjadi langkah awal yang baik dalam menjalin hubungan antara Pelindo II dengan Pelabuhan Townsville, sehingga dapat lebih intensif dan sejalan dengan program pemerintah Indonesia saat ini, yang fokus pada peningkatan kualitas sektor maritim serta mengurangi biaya logistik.
“Dengan mengoptimalkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sebagai penghubung jalur transportasi yang lebih efisien, diharapkan tak hanya menghubungkan satu pulau ke pulau lain, tetapi juga antarnegara,” tuturnya.
Baca Juga :
Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia
Indonesia direncanakan untuk menjadi pusat studi Islam.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :