Evercoss Taati Aturan Ponsel Made In Indonesia
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id - Evercoss mengumumkan kehadiran ponsel pintar (smartphone) 4G Long Term Evolution (LTE) pertamanya. Dengan demikian, vendor lokal ini harus menuruti kebijakan pemerintah soal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Ponsel yang dibuat dan menggunakan komponen lokal dikenal dengan ponsel made in Indonesia. Mengenai komposisi kandungan lokal pada ponsel pintarnya ini, Evercoss mengungkapkan telah mengikuti aturan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Chief Marketing Officer Evercoss, Ricky Tanudibrata, usai peluncuran Elevate Y3+ dan Winner T3 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa, 10 November 2015.
Namun, tak disebutkan komponen lokal apa saja yang tersemat pada kedua handset Evercoss itu. Ricky hanya menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengikuti aturan TKDN.
"Sekitar 15 sampai 20 persen. Kita harus ikut. Kalau persentase, saya tidak tahu detailnya tapi kita harus comply (taat)," ujar Ricky.
Diberitakan sebelumnya, Evercoss meluncurkan dua smartphone 4G mereka, yakni Elevate Y3+ dan Winner T3. Kedua jagoan Evercoss tersebut sudah mendukung jaringan 4G LTE yang dapat berjalan pada spektrum yang sudah dihadirkan.
"Kedua handset kami sudah mendukung jaringan di 900 MHz dan 1800 MHz," ucap Ricky
Seperti diketahui, tiga kementerian, yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ketiga instansi tersebut satu suara soal TKDN handset 4G yang disepakati pertengahan tahun 2015 ini.
Untuk tahun ini, komposisi kandungan lokal handset mencapai 20 persen. Kemudian, angka komponen itu akan meningkat pada penerapan finalnya pada awal 2017 dengan komposisi 30 persen kandungan lokal pada handset 4G.
Sementara ini, kebijakan TKDN berlaku untuk jenis handset kategori Frequency Division Duplex (FDD). Sedangkan untuk kategori Time Division Duplex (TDD), direncakan akan diterapkan pada 2019.
Pabrik Evercoss
Guna memenuhi permintaan pasar atas smartphone 4G dan ponsel lainnya, Ricky mengatakan, Evercoss saat ini sedang membangun pabrik kedua.
"Saat ini pabrik pertama kami ada di Semarang. Pabrik kedua juga ada di sana. Diharapkan, pabrik kedua ini selesai Januari 2016 untuk menambahkan kapasitas produksi," ungkapnya.
Disinggung mengenai berapa jumlah peningkatan kapasitas produksi dengan hadirnya pabrik kedua tersebut. Ricky enggan untuk membeberkannya. Ia hanya menyampaikan perusahaannya fokus meningkatkan produksi smartphone.
"Pastinya smartphone akan mayoritas untuk kita produksi," kata pria berkacamata tersebut.