Ini Fosil Tikus Raksasa Seukuran Anjing
- www.ibtimes.com.au/ANU
VIVA.co.id - Arkeologi Universitas Nasional Australia (ANU) telah menemukan tujuh fosil tikus raksasa di Timor Timur (sekarang Timor Leste). Dari fosil yang ditemukan, tikus raksasa ini pernah tumbuh seukuran anjing.
Penemuan fosil itu merupakan bagian dari proyek Sunda to Sahul, sebuah riset untuk mempelajari bagaimana perpindahan manusia awal melalui kawasan Asia Tenggara.
Dikutip dari IBTimes, Senin, 9 November 2015, peneliti Sekolah Bahasa, Sejarah dan Budaya ANU, Julien Louys, mengatakan temuan fosil tikus raksasa ini disebut dengan mega-fauna.
Peneliti mengatakan tikus raksasa ini bisa punya bobot sampai lima kilogram. Sangat jauh dari tikus modern saat ini yang bobot terberat hanya setengah kilogram.
Louys mengatakan jejak manusia awal di Timor Timur terendus sekitar 46 ribu tahun lalu. Saat itu, manusia awal di wilayah ini hidup dengan tikus selama ribuan tahun. Dia mengatakan manusia dan tikus telah hidup bersama selama ribuan tahun.
"Kami mengetahui mereka makan tikus raksasa karena kita telah menemukan potongan tulang dan bekas pembakaran," kata Louys.
Peneliti meyakini tikus raksasa punah saat mulai munculnya peralatan berbasis logam yang diperkenalkan di Timor Timur. Dengan bekal alat logam itu, manusia kemudian membersihkan hutan secara masif.
Tak begitu jauh dari Timor Timur, yaitu di Pulau Sulawesi pada Oktober 2015, peneliti Museum Victoria, Australia dan Louisiana State University (LSU), serta peneliti Indonesia telah menemukan genus dan spesies tikus baru di Sulawesi. Binatang pengerat baru di Sulawesi punya ciri yang belum pernah dilihat oleh komunitas ilmuwan sebelumnya.
Tikus spesies baru di Sulawesi ini punya hidung yang mirip dengan babi. memiliki hidung panjang dan lebar, mirip dengan hidung babi. Spesies itu diberi nama Hyorhinomys stuempkei. (ase)