Wanita Rusia Dikurung Tanpa Kosmetik, Ponsel, dan Pria
- HRringleader.com
VIVA.co.id - Apa jadinya jika perempuan dijauhkan dari benda pribadi dan kesayangan mereka selama delapan hari? Sebuah percobaan di Rusia mencoba menemukannya.
Badan Antariksa Federal Rusia (RKA) melakukan uji coba dengan mengurung enam wanita di pesawat antariksa. Para kaum hawa itu dikurung selama delapan hari.
Mereka diuji untuk mencari tahu, seberapa kuat mereka hidup tanpa laki-laki, tanpa mandi, ponsel, dan kosmetik. Penelitian ini dilakukan di sebuah ruang Institut Biomedical di Moskow, Rusia.
Pesawat yang digunakan tentu bukan yang sedang mengudara di angkasa, melainkan sebuah lab yang didesain khusus mirip pesawat ulak-alik. Namun, suasana dan kondisinya diatur sedemikian rupa agar mirip seperti berada di ruang hampa.
RKA merancang situasi seolah mereka sedang melakukan perjalanan ke Bulan dan kembali ke Bumi. Selama delapan hari itu, RKA juga meneliti interaksi mereka saat menjalankan misi "pura-puranya" sebagai penjelajah ruang angkasa.
Saat berada di dalam pesawat hampa udara itu, para wanita ini tidak diperbolehkan menyentuh ponsel. Mereka hanya boleh berkomunikasi dengan sesama kru. Untuk mandi, mereka hanya menggunakan tisu basah sebagai pengganti air.
Hasilnya selama delapan hari pengurungan, rata-rata yang dirindukan oleh keenam perempuan ini berbeda.
Anna Kussmaul, salah seorang peserta mengatakan, ia tak pedulikan apa pun kecuali keluarganya. "Tidak tahu apa yang terjadi selama delapan hari ini, yang mengganggu saya bukan tidak memiliki sampo atau cokelat," ujarnya, dikutip dari Daily Mail, Minggu, 8 November 2015.
Malah, salah satu dari enam wanita ini ternyata ada yang kepincut untuk menjadi penjelajah antariksa. Ia ingin menjadi salah satu bagian dari RKA di masa depan.
"Tentu saja saya ingin pergi ke luar angkasa. Ini adalah pengalaman berharga, metode dan isolasinya untuk datang sebagai penjelajah antariksa," ungkap Inna Novinova.
Hasil penelitian RKA, rata-rata keenam perempuan itu menghabiskan 1,5 jam per hari untuk menonton film, membaca, dan bermain untuk menghabiskan waktu luangnya.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui efek psikologis yang dialami perempuan saat menjalani misi perjalanan ke ruang angkasa. Percobaan serupa pernah dilakukan pada enam pria Rusia, pada 2010.
"Ini menarik bagi kita untuk melihat secara khusus tentang kru perempuan berkomunikasi. Ini sangat menarik dalam hal psikologi," ungkap pengawas eksperimen, Sergei Ponomaryov, sebelum penelitian itu berlangsung.
Rusia mengirim wanita pertama ke ruang angkasa, Valentina Tereshkova, pada 1963. Tahun lalu, Rusia mengirim kosmonot perempuan keempat ke ruang angkasa, Yelena Serova.
Serova mengeluhkan kesibukan perhatian media yang lebih memilih bertanya bagaimana ia akan mencuci rambutnya dalam pesawat kedap udara tersebut.
Sementara itu, menunjukkan bahwa kosmonot laki-laki tidak pernah menghadapi pertanyaan tersebut. (art)