7-11-1944: Jepang Hukum Gantung Mata-mata Soviet
- worldwartwo.filminspector.com
VIVA.co.id - Pada 71 tahun lalu, Richard Sorge, mata-mata Uni Soviet, digantung di Jepang. Ia adalah seorang mata-mata yang menutupi pekerjaan utamanya dengan kerja jurnalistik.
Sorge adalah pria yang berdarah Rusia dan Jerman. Ia terkenal sebagai pria karismatik yang disukai pria dan digilai wanita. Ia menjalankan profesi sebagai seorang jurnalis yang memberikan laporan tentang Jerman dan Jepang untuk Uni Soviet.
Sorge bertempur untuk Jerman pada masa Perang Dunia I. Namun kemudian ia melanjutkan kuliah dan meraih gelar doktor dalam ilmu politik di Universitas Hamburg. Ia lalu bergabung dengan Partai Komunis Jerman pada tahun 1919.
Tugas pertamanya yang utama untuk intelijen Soviet dilakukan pada akhir tahun 1920, yaitu ketika ia dikirim ke China untuk mengatur jaringan mata-mata. Tahun 1924, untuk pertama kalinya, ia melakukan perjalanan ke Uni Soviet.
Seperti dikutip dari History.com, Sorge tetap mengembangkan karir jurnalistiknya. Ia bekerja sebagai wartawan yang dihormati di Frankfurter Zeitung. Ia berhasil meyakinkan editornya untuk mengirim dia ke Tokyo sebagai koresponden asing. Pertengahan tahun 1930-an, Sorge berangkat ke Tokyo.
Saat di Jepang, pria yang digilai banyak wanita ini melanjutkan aksi mata-matanya.Di sana ia membuat jaringan mata-mata dan berhasil menarik penasehat kabinet Jepang dan komunis Amerika, keduanya sering bertindak sebagai penerjemah untuk Sorge.
Kepiwaiannya bicara dan kecerdasannya membuat Sorge dengan mudah berhasil mengambil hati komunitas diplomati Jerman di Jepang. Ia diizinkan bekerja di luar kedutaan Jerman, bahkan mendapat akses ke file rahasia. Pada saat yang sama ia juga berteman dengan pejabat pemerintah Jepang, dan mampu meyakinkan mereka agar tak berperang dengan Uni Soviet.
Setelah itu Sorge kembali ke Jerman.Agar terlihat sebagai warga Jerman yang loyal, ia lalu bergabung dengan dengan Partai Nazi pada tahun 1933.
Pada bulan Mei 1941, Sorge dilaporkan kembali ke Moskow. Saat itu Hitler berencana melakukan invasi ke Uni Soviet. Sekitar 170 divisi sudah bersiap-siap untuk penyerangan yang akan dilakukan pada tanggal 20 Juni. Sorge memberitahu Soviet, tetapi Stalin mengabaikan peringatan itu.
Bulan Agustus 1941, Sorge juga melaporkan, bahwa Jepang memiliki rencana untuk menyerang sasaran di Pasifik Selatan, bukan di Uni Soviet. Hal ini memungkinkan Stalin untuk menghapus pasukan dari perbatasan Manchuria, dan mengosongkan pasukan depan di wilayah timur sehingga mereka selamat saat Jerman benar-benar melakukan invasi.
Namun karir mata-mata Sorge yang cemerlang berakhir pada 18 Oktober 1941, ketika kontra-intelijen Jepang gelar operasi dan dia ditangkap. Sorge disergap bersama dengan 34 anggota lingkarannya. Hidup mata-mata dan wartawan yang cemerlang ini berakhir di tiang gantungan pada 7 November 1944. Namun 20 tahun kemudian, ia secara resmi dinyatakan sebagai pahlawan Uni Soviet. (ren)