2016, XL Klaim Kecepatan Internetnya Tembus 300 Mbps
Jumat, 6 November 2015 - 17:24 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id
- Proses refarming di pita frekuensi 1800 MHz dipastikan baru akan rampung pertengahan November. Namun XL mencoba mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan kualitas layanan internetnya menggunakan carrier aggregation.
Carrier aggregation disebut juga sebagai istilah untuk penggabungan dua frekuensi antara Long Term Evolution (LTE) Advanced dengan License Assited Access (LAA). Artinya, LTE di lisensi spektrum 900 MHz, 1800 MHz, dan 2100 MHz bisa dikolaborasikan dengan frekuensi tidak berlisensi di 5GHz, yang biasa dimanfaatkan untuk WiFi.
Dengan demikian, XL berharap, carrier aggregation itu akan menghasilkan kecepatan mencapai 150 Mbps hingga 300 Mbps. Dalam ujicoba ini XL menggandeng perusahaan penyedia teknologi asal Swedia, Ericsson.
"Kita dituntut untuk memberikan network superior quality. Itu menjadi dasar kami untuk mendesain network yang memikirkan kualitas jadi lebih baik," ujar Chief Service Management Officer XL, Yessie D Yosetya, di Grha XL, Jakarta, Jumat, 6 November 2015.
Yessy memprediksikan bahwa setelah layanan 4G dikomersilkan maka tren selanjutnya akan mengarah pada layanan video atau live streaming yang membutuhkan kapasitas besar. Maka dari itu, kolaborasi LTE-Advanced dan LAA menjadi solusinya.
"Saat ini memang belum ada teknologi LTE-Advanced LAA tapi kami ingin menyiapkan ekosistemnya dulu. Estimasinya pada pertengahan tahun 2016, teknologi ini sudah bisa diimplementasikan," kata dia.
Baca Juga :
XL Terapkan Teknologi Penunjang 4G LTE
Baca Juga :
Perlombaan Layanan 4G, Ini Pemenangnya
Diketahui, XL telah menggelar layanan 4G secara komersial di Medan, Bogor, Yogyakarta, Mataram, Denpasar, dan Surabaya. Bulan ini, operator berwarna biru ini akan meresmikan layanan generasi keempat itu di Bandung dan Jakarta.
Hingga akhir tahun 2015, layanan 4G sudah ditopang oleh sekitar 2.500 unit Base Tranceiver Station (BTS) 4G.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hingga akhir tahun 2015, layanan 4G sudah ditopang oleh sekitar 2.500 unit Base Tranceiver Station (BTS) 4G.