Mengenal Sosok di Balik Tata Rias Pemain Teater Koma
Jumat, 6 November 2015 - 15:21 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Dalam setiap pementasan, tentunya dibutuhkan
make-up g
una menunjang penampilan tokoh sesuai dengan naskah. Ada beberapa tokoh yang sering dijumpai saat pentas teater, seperti orangtua, anak-anak dan yang lainnya.
Baca Juga :
Tips Tata Rias Cantik Alami ala Aktris Korea
Hal tersebut akhirnya menuntut para penata rias untuk mewujudkan tokoh itu. Seperti salah satunya yang dialami seniman sekaligus penata rias, Subarkah Hadisarjana.
Pria yang telah mendalami make-up karakter selama puluhan tahun ini mengaku harus mengenal terlebih dahulu kontur wajah masing-masing pemain sebelum mengaplikasikan make-up. Dia biasanya akan menutupi kekurangan yang bisa disempurnakan dengan mengaplikasikan tata rias, seperti hidung yang kurang mancung.Â
"Untuk mewujudkan karakter, hal yang dibutuhkan paling utama adalah make-up yang tebal. Pada bagian pipi dan alis, terapkan sesuai dengan karakter," ujar pria kelahiran 25 Juni 1958 ini saat ditemui di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis malam, 5 November 2015.
Untuk membuat garis penegasan pada bagian-bagian tertentu, ia biasanya menggunakan pensil alis warna hitam. Kemudian ditimpa dengan eye shadow cokelat tua. Di samping garis penegasan, Subarkah juga memberikan eye shadow warna putih untuk membentuk efek cahaya pada bagian tertentu.Â
Selain itu, memberi efek gerak pada ekspresi pemain juga sangat penting, terutama saat mereka tampil di atas panggung. Ketika terkena lampu sorot, wajah para pemain akan tampak datar sehingga dibutuhkan tata rias yang bisa menampilkan dimensi wajah pemain.
Penata rias para pemain Teater Koma untuk pementasan Inspektur Jendral, Subarkah Hadisarjana.
Untuk diketahui, keahlian Subarkah dalam bidang tata rias sudah tidak diragukan lagi. Pada tahun 1981, ia menjuarai lomba Karakter Make-Up Nasional. Selain itu, pria yang pernah berakting dalam film Get Married 3 ini juga memperdalam keahlian tata rias tiga dimensi di Jerman Barat pada 1987.Â
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pria yang telah mendalami make-up karakter selama puluhan tahun ini mengaku harus mengenal terlebih dahulu kontur wajah masing-masing pemain sebelum mengaplikasikan make-up. Dia biasanya akan menutupi kekurangan yang bisa disempurnakan dengan mengaplikasikan tata rias, seperti hidung yang kurang mancung.Â