Ternyata Asteroid Halloween Tak Begitu Seram
- www.space.com/NASA
VIVA.co.id - Asteroid Halloween akhirnya telah melintasi dekat dengan bumi pada penghujung Oktober lalu. Asteroid yang dinamai 2015 TB145 disebut karena pada penampakan awalnya dianggap mirip dengan tengkorak Halloween.
Namun dalam foto terbaru yang dirilis NASA, 'tampang' asteroid yang punya lebar 600 meter itu tak begitu seram seperti yang dilihat oleh citra radar Arecibo Observatory Puerto Rico, 30 Oktober lalu. Pada pengamatan tanggal tersebut, disebutkan asteroid ini terlihat seperti bentuk tengkorak raksasa.
Sehari setelahnya, dalam pengamatan Goldstone Deep Space Communications Complex NASA dan teleskop Green Bank milik National Radio Astronomy Observatory di West Virginia, AS, asteroid terlihat berbeda. Asteroid yang diamati saat meluncur pada jarak 480 ribu Km dari bumi atau 1,4 kali jarak bumi ke bulan itu, tak terlihat menyeramkan seperti dugaan sebelumnya.
"Gambar asteroid itu terlihat berebda dari gambar radar Arecibo," kata Lance Benner, peneliti Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, AS dalam keterangannya dikutip Space, Kamis 5 November 2015.
Benner mengatakan radar citra asteroid itu menunjukkan bagian permukaan asteroid yang tidak terlihat sebelumnya. Ia menjelaskan fitur kompleks yang sebelumnya dianggap mengarahkan pada ide tengkorak kini terjelaskan.
"Dan itu citra itu mengungkapkan cekungan yang disampaikan sebelumnya, titik terang yang mungkin berasal dari batuan besar dan fitur kompleks lainnya yang mungkin adalah (mirip) bukit," kata Benner yang mengepalai program riset radar asteroid NASA itu.
Dalam mengamati asteroid Halloween itu, peneliti NASA menyorotkan gelombang mikro pada batu antariksa 2015 TB145 itu dengan menggunakan antena Goldstone dan pengumpulan data dari radar teleksop Green Bank.
NASA mengatakan hasil pengamatan terakhir menunjukkan foto fitur asteroid dengan resolusi 4 meter per piksel.
Asteroid ini akan kembali berpapasan dengan bumi pada September 2018. Kali ini jaraknya sekitar 38 juta kilometer atau seperempat dari jarak antara bumi dan matahari.
Kedatangan asteroid itu memang dinanti oleh penikmat antariksa, sebab 2015 TB145 akan melintas dekat dengan bumi kembali pada Agustus 2027.
Asteroid ini ditemukan pertama kali pada 10 Oktober 2015 oleh Pan-STARRS-1 (Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System) milik University of Hawaii. Ini merupakan bagian dari program Near-Earth Object Observation (NEOO) yang didanai NASA.