Saran Bos RGE untuk Tangani Kebakaran Hutan
Kamis, 5 November 2015 - 10:09 WIB
Sumber :
- Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Kebakaran hutan diperkirakan terus berlanjut jika tidak ada solusi konkret dari pemerintah, misalnya, memberikan alternatif bagi masyarakat untuk bisa tetap membuka hutan tanpa mengeluarkan anggaran yang besar.
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Direktur Royal Garden Eagle (RGE), Anderson Tanoto, berpendapat, penanganan masalah ini seharusnya dilakukan pemerintah dari level bawah di masyarakat, khususnya di pedesaan yang daerahnya sering terjadi kebakaran hutan.
"Kalau kita tidak berikan alternatif, misal buka lahan secara mekanikal, ya kita tidak bisa paksa untuk tidak bakar," ujar Anderson di Singapura, Rabu 4 November 2015.
Hal lain yang bisa dilakukan pemerintah, khususnya di daerah adalah memberikan apresiasi kepada desa yang menjaga daerahnya dari kebakaran hutan. Di Sumatera, dia mengatakan, upaya tersebut sudah dilakukan grup RGE.
"Kami mulai berikan penghargaan desa bebas api di sembilan desa, kalau tidak ada kejadian kebakaran di El Nino ini. Kami berikan tiap desa Rp100 juta, jumlahnya tidak besar, tapi jadi insentif untuk tidak bakar," tuturnya.
Baca juga:
Dia menegaskan, upaya tersebut lebih efektif dan bermanfaat bagi masyarakat, ketimbang pemerintah mengeluarkan anggaran besar untuk menyewa helikopter atau pesawat pemadam kebakaran yang digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan saat ini.
"Jadi, dana untuk terbangkan helikopter ini sampai Rp750 miliar. Kalau dana itu diberikan ke masyarakat, atau berikan alternatif untuk membuka lahan secara mekanikal, itu lebih efektif," ungkapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami mulai berikan penghargaan desa bebas api di sembilan desa, kalau tidak ada kejadian kebakaran di El Nino ini. Kami berikan tiap desa Rp100 juta, jumlahnya tidak besar, tapi jadi insentif untuk tidak bakar," tuturnya.