Pembangunan Bandara Lebak Tunggu Izin Kemenhub
Rabu, 4 November 2015 - 22:37 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Lion Group berencana membangun bandar udara baru di Lebak, Banten. Pembangunan ini bekerja sama dengan pihak penggarap yaitu PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS).
Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, mengatakan masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan sebagai pertimbangan untuk dilanjutkan atau tidak.
Baca Juga :
Menhub: Bandara Kulonprogo Beroperasi 2019
Baca Juga :
Lion Air Jajaki Kerja Sama dengan Arab Saudi
Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, mengatakan masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan sebagai pertimbangan untuk dilanjutkan atau tidak.
"Kami sangat menunggu apa yang akan dikatakan Kementerian Perhubungan. Asumsi itu yang akan kami jadikan pertimbangan lanjut atau tidak," kata Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait, dalam konferensi pers di Penang Bistro, Jakarta, Rabu 4 November 2015.
Bandara yang rencananya akan dibiayai oleh Lion Group ini masih terkendala aspek operasional sebagai syarat mengajukan izin kelayakan pembangunan bandar udara tersebut.
Di tempat yang sama, Direktur Kebandarudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengatakan bahwa pihaknya memang telah menerima surat dari pihak pengaju. Namun, pihaknya masih akan merapatkan terlebih dahulu dengan berbagai pertimbangan.
"Pihak pemrakarsa sudah melayangkan surat ke Kemenhub, dari surat itu kami rapatkan, Hasilnya, untuk perizinan bandara ada tiga syarat, Pertama kelayakan lokasi, harus mendapat persetujuan Dirjen Hubud (perhubungan udara). Baru kemudian yang kedua bisa penetapan lokasi," kata dia
Lalu, setelah penetapan lokasi tersebut, kemudian baru diajukan ke Menteri Perhubungan untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan Bandara (IMBB),
"Yang Maja lakukan baru tahap pertama, baru kelayakan bandara, Untuk mendapat izin kelayakan ada lagi 7 persyaratan yang harus dipenuhi pemrakarsa," kata dia.
Adapun izin tersebut diuraikannya antara lain mulai dari aspek sosial, operasional, angkutan udara, lingkungan, pengembangan wilayah, ekonomi finansial, dan teknik.
"Yang sudah dipenuhi adalah aspek angkutan udara sudah lulus 100 persen, Tinggal melengkapi saja, sudah banyak yang
complete
, tapi aspek operasi ini yang belum oke, ini yang menjadi kendala," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami sangat menunggu apa yang akan dikatakan Kementerian Perhubungan. Asumsi itu yang akan kami jadikan pertimbangan lanjut atau tidak," kata Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait, dalam konferensi pers di Penang Bistro, Jakarta, Rabu 4 November 2015.