Gubernur BI: Jelang MEA, Ekonomi ASEAN Diperhitungkan

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
- Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai serentak akhir tahun ini. Ekonomi setiap negara di kawasan ini akan lebih mudah dan terintegrasi secara menyeluruh. Sehingga, kinerja bisnis antar negara jadi lebih menjanjikan.


Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Rabu, 4 November 2015 menyebut, roda perekonomian di kawasan ASEAN, merupakan ekonomi terbesar ketiga setelah China dan Jepang. Bahkan, patut untuk diperhitungkan dalam skala ekonomi global. "Ekonomi ASEAN diperhitungkan," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta.


Menurut Agus, ekonomi di kawasan ASEAN menjanjikan. Sebab, dibandingkan dengan negara maupun kawasan lain, pendapatan per kapita di ASEAN masih rendah. Artinya, prospek untuk tumbuh masih ada.


Catat, 8 Jenis Pekerjaan yang Dibutuhkan di Era MEA
Oleh karena itu, Agus mengatakan, jelang penyelenggaran MEA, rasa optimisme harus ditumbuhkan, terutama di sektor industri dalam negeri. Sehingga, manfaat yang didapatkan dari MEA akan lebih terasa.
Hadapi MEA, Ini Langkah Menkes

"Ini tantangan. Kalau kita masuk MEA, kita harus yakin kalau Indonesia punya daya saing produktivitas dan efisiensi yang baik. Sehingga, kita bisa gunakan manfaat MEA untuk tembus pasar ASEAN," ungkapnya.
Guru Besar AS: RI Mampu Atasi Konflik Laut China Selatan


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

Indonesia Peringkat Pertama Statistik Pertanian ASEAN

RI mengembangkan 20 jenis statistik pertanian.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016