Gubernur BI: Jelang MEA, Ekonomi ASEAN Diperhitungkan
Rabu, 4 November 2015 - 20:05 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
- Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai serentak akhir tahun ini. Ekonomi setiap negara di kawasan ini akan lebih mudah dan terintegrasi secara menyeluruh. Sehingga, kinerja bisnis antar negara jadi lebih menjanjikan.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Rabu, 4 November 2015 menyebut, roda perekonomian di kawasan ASEAN, merupakan ekonomi terbesar ketiga setelah China dan Jepang. Bahkan, patut untuk diperhitungkan dalam skala ekonomi global. "Ekonomi ASEAN diperhitungkan," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta.
Menurut Agus, ekonomi di kawasan ASEAN menjanjikan. Sebab, dibandingkan dengan negara maupun kawasan lain, pendapatan per kapita di ASEAN masih rendah. Artinya, prospek untuk tumbuh masih ada.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Rabu, 4 November 2015 menyebut, roda perekonomian di kawasan ASEAN, merupakan ekonomi terbesar ketiga setelah China dan Jepang. Bahkan, patut untuk diperhitungkan dalam skala ekonomi global. "Ekonomi ASEAN diperhitungkan," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta.
Menurut Agus, ekonomi di kawasan ASEAN menjanjikan. Sebab, dibandingkan dengan negara maupun kawasan lain, pendapatan per kapita di ASEAN masih rendah. Artinya, prospek untuk tumbuh masih ada.
Oleh karena itu, Agus mengatakan, jelang penyelenggaran MEA, rasa optimisme harus ditumbuhkan, terutama di sektor industri dalam negeri. Sehingga, manfaat yang didapatkan dari MEA akan lebih terasa.
"Ini tantangan. Kalau kita masuk MEA, kita harus yakin kalau Indonesia punya daya saing produktivitas dan efisiensi yang baik. Sehingga, kita bisa gunakan manfaat MEA untuk tembus pasar ASEAN," ungkapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Oleh karena itu, Agus mengatakan, jelang penyelenggaran MEA, rasa optimisme harus ditumbuhkan, terutama di sektor industri dalam negeri. Sehingga, manfaat yang didapatkan dari MEA akan lebih terasa.