Apfindo: Swasembada Daging Sapi Belum Tercapai
Selasa, 3 November 2015 - 17:08 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id
- Meski pemerintahan Presiden Joko Widodo terus mengupayakan berjalannya swasembada pangan, tetapi dalam hal swasembada daging sapi, pemerintah dinilai belum berhasil mengatasi hal ini.
Bahkan, Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) menilai, penyebab Indonesia hingga saat ini belum bisa melakukan swasembada daging sapi, karena pemerintah tidak bisa fokus untuk mewujudkan swasembada tersebut.
"Simple, ini (pemerintah) tidak pernah fokus untuk bangun suatu komunitas atau suatu sektor, salah satunya swasembada daging (sapi)," ujar Direktur Eksekutif Apfindo, Djoni Liano dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Selasa 3 November 2015.
Djoni menjelaskan, masalah belum tercapainya swasembada daging sapi, karena pemeritah telah banyak terpengaruh oleh kepentingan politik. Hal itu, yang menyebabkan sulitnya mewujudkan swasembada daging hingga saat ini.
"Banyak hal-hal yang seharusnya tidak terjadi di sini (swasembada daging), seperti masalah teknis lebih kalah dari masalah politik," kata Djoni.
Selain itu, ia menilai pemerintah juga terjebak dengan kata-kata swasembada yang menyebabkan pemerintah terus mengurangi impor daging sapi, namun malah terjadi kekurangan populasi.
Djoni menambahkan, pihak-pihak kementerian atau lembaga terkait tidak mau duduk bersama untuk membahas basis data yang berbeda-beda.
Menurutnya, jika pihak kementerian atau lembaga terkait tetap menggunakan masing-masing data, cita-cita swasembada daging akan sulit terwujud.
"Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menunjukkan data konsumsi daging sapi menurun sekita 1,7 kilogram per kapital per tahun ini. Kemudian, BPS bilang 2,6 kg, dan Bappenas akan keluarkan data yang berbeda. Tidak ada kebenaran data, jadi bias," ujarnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Djoni menjelaskan, masalah belum tercapainya swasembada daging sapi, karena pemeritah telah banyak terpengaruh oleh kepentingan politik. Hal itu, yang menyebabkan sulitnya mewujudkan swasembada daging hingga saat ini.