Subisidi Listrik Dihapus, Bagaimana Masyarakat Pedesaan?
Selasa, 3 November 2015 - 16:33 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar meminta, agar rencana PT Perusahaan Listrik Negara menghapus subsidi listrik pada rumah tangga dengan daya 900 Volt Ampere (VA) dan 450 VA dikaji ulang. Sebab, subsidi listrik ini dirasa masih dibutuhkan bagi masyarakat di pedesaan.
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
"Tentu, ini harus dikaji kembali mengenai subsidi ini. Karena, ini berdampak pada masyarakat kita di pedesaan-pedesaan. Meskipun juga, yang harus diperbaiki ini adalah soal data masyarakat kita yang membutuhkan subsidi itu, karena problem dari dulu hingga sekarang, itu yang menjadi problem yang sangat serius," kata Marwan di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa 3 November 2015.
Ia menjelaskan, di daerah pedesaan dan perbatasan masih banyak yang menggunakan listrik bersubsisdi. Dia menegaskan, ada sekitar 13 ribu desa yang belum teraliri listrik.
"Masih ada 13 ribu desa yang belum teraliri listrik secara nasional, ini perlu kerja serius. Dari kita semua dan kita berharap kementerian yang secara tupoksi yang mengurusi masalah energi itu harus memperhatikan desa-desa kita yang kurang lebih ada 13 ribu desa yang membutuhkan listrik. Rata-rata di luar pulau jawa 13 ribu desa itu dan lebih khususnya mayoritas di perbatasan," kata dia.
Karena itulah, lanjut Marwan, pemerintah perlu mengkaji ulang dan mendata terlebih dahulu masyarakat mana yang perlu dihapus subsidi listriknya.
"Karena itu, saya minta untuk dikaji kembali, khususnya yang menyangkut dan berdampak langsung pada masyarakat kita di pedesaan dan pulau-pulau terluar, juga daerah perbatasan karena pada hakekatnya mereka masih membutuhkan subsidi dari negara," tuturnya. (asp)
Baca Juga :
34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi
Sari 34 proyek ada 12 proyek tidak bisa berlanjut.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :