Selamat Ulang Tahun Stasiun Luar Angkasa!
Selasa, 3 November 2015 - 10:49 WIB
Sumber :
- Twitter/@astroSam
VIVA.co.id
- Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), tepat 2 November kemarin merayakan ulang tahunnya ke-15. Artinya, selama 15 tahun ISS menjadi penanda bahwa manusia memiliki 'rumah' selain di Bumi.
Saat pertama kali digunakan, 2 November 2000, hanya ada tiga awak yang mengisi ISS. Hingga kini sudah ada 220 astronaut yang pernah mampir, meski hanya sekedar mengunjungi atau yang sempat tinggal di tempat tersebut selama berbulan-bulan.
Roket Soyuz dari Rusia menjadi paling dominan dalam membawa manusia ke ruang hampa. Sudah 44 kali Soyuz berperan jadi kendaraan yang membawa 131 astronaut ke ISS.
Seperti diketahui, dilansir CBNews, Selasa, 3 November 2015, ISS yang mengorbit rendah di atas 250 mil permukaan Bumi dan kecepatan 5 mil per detik, seringkali digunakan sebagai laboratorium. Mulai dari penelitian tanaman, batu luar angkasa, hingga lainnya.
Untuk membawa komponen ISS sepenuhnya ke orbit Bumi, setidaknya diperlukan 37 penerbangan pesawat ulak alik. Komponen yang dibawa seperti panel surya, robot, lab ilmu pengetahuan, alat-alat penelitian, suku cadang, dan banyak lainnya.
Dalam membawa berbagai komponen tersebut, ISS terlahir berkat kolaborasi berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Jepang, Eropa, Kanada, Brasil, hingga Rusia.
Secara spesifikasi, ISS berukuran 100 x 80 x 40 meter dengan bobot 450 ton, daya listrik hingga 110 ribu watt, dan mampu dihuni sampai tujuh orang penjelajah antariksa. ISS memiliki tekanan volume sebesar 747 jet jumbo dan volume itu bisa dikurangi setara sebuah rumah dengan lima kamar tidur.
Soal pembayaran pajak, ISS ternyata menjadi program yang paling mahal hingga saat ini. Dana sebesar US$100 miliar dikeluarkan untuk membayar pajak ISS selama tiga tahun, termasuk penerbangan perakitan pesawat ulak-alik. Ini dianggap proyek paling mahal dalam sejarah manusia.
"Jika Anda melihat ISS, itu adalah cetak biru untuk masa depan. Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di belakang kami, hanya didapat dari ISS dan itulah mengapa sangat penting," ujar Bill Shepherd yang pernah menjabat manager program antariksa pertama NASA.
Dari segi usianya, para peneliti berharap ISS mampu beroperasi melalui 2024. Untuk mencapainya, saat ini Amerika Serikat melalui NASA terus memasok suku cadang, membayar untuk peluncuran kargo astronot, menyediakan astronot NASA dan mitranya.
"Hingga tahun 2028 menjadi hal yang mungkin, sekaligus menantang karena Anda berbicara tentang biaya penggantian hal-hal besar yang mungkin jadi penghalang," kata Michael Suffredini, manager program NASA di ISS yang pensiun di bulan September.
Baca Juga :
Stephen Hawking Punya Misi Antariksa Baru
Seperti diketahui, dilansir CBNews, Selasa, 3 November 2015, ISS yang mengorbit rendah di atas 250 mil permukaan Bumi dan kecepatan 5 mil per detik, seringkali digunakan sebagai laboratorium. Mulai dari penelitian tanaman, batu luar angkasa, hingga lainnya.
Untuk membawa komponen ISS sepenuhnya ke orbit Bumi, setidaknya diperlukan 37 penerbangan pesawat ulak alik. Komponen yang dibawa seperti panel surya, robot, lab ilmu pengetahuan, alat-alat penelitian, suku cadang, dan banyak lainnya.
Dalam membawa berbagai komponen tersebut, ISS terlahir berkat kolaborasi berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Jepang, Eropa, Kanada, Brasil, hingga Rusia.
Secara spesifikasi, ISS berukuran 100 x 80 x 40 meter dengan bobot 450 ton, daya listrik hingga 110 ribu watt, dan mampu dihuni sampai tujuh orang penjelajah antariksa. ISS memiliki tekanan volume sebesar 747 jet jumbo dan volume itu bisa dikurangi setara sebuah rumah dengan lima kamar tidur.
Soal pembayaran pajak, ISS ternyata menjadi program yang paling mahal hingga saat ini. Dana sebesar US$100 miliar dikeluarkan untuk membayar pajak ISS selama tiga tahun, termasuk penerbangan perakitan pesawat ulak-alik. Ini dianggap proyek paling mahal dalam sejarah manusia.
"Jika Anda melihat ISS, itu adalah cetak biru untuk masa depan. Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di belakang kami, hanya didapat dari ISS dan itulah mengapa sangat penting," ujar Bill Shepherd yang pernah menjabat manager program antariksa pertama NASA.
Dari segi usianya, para peneliti berharap ISS mampu beroperasi melalui 2024. Untuk mencapainya, saat ini Amerika Serikat melalui NASA terus memasok suku cadang, membayar untuk peluncuran kargo astronot, menyediakan astronot NASA dan mitranya.
"Hingga tahun 2028 menjadi hal yang mungkin, sekaligus menantang karena Anda berbicara tentang biaya penggantian hal-hal besar yang mungkin jadi penghalang," kata Michael Suffredini, manager program NASA di ISS yang pensiun di bulan September.
Baca Juga :
Demam Olimpiade Landa Astronot di Stasiun Antariksa
Olimpiade Rio mulai dibuka pada 5 Agustus 2016.
VIVA.co.id
9 Agustus 2016
Baca Juga :