Perluas Akses Internet, Smartfren Tertarik Project Loon?
Senin, 2 November 2015 - 15:56 WIB
Sumber :
- Vivanews/Toto
VIVA.co.id
- Tiga operator seluler telah setuju melakukan uji coba teknis pemanfaatan Project Loon
Google. Tercatat, seluruh operator adalah penyedia layanan GSM di frekuensi 900 Mhz. Lalu, bagaimana dengan smartfren yang hanya memiliki frekuensi di 850 Mhz?
Division Head Smartphone & Data Device Smartfren
, Sukoco Purwokardjono, Senin 2 November 2015, mengatakan pihaknya belum menerima informasi dengan jelas terkait skema bisnis yang dijalankan Google dalam menjalankan balon internet tersebut.
Namun, dia mengungkap, smartfren tidak menutup kemungkinan dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan mesin pencari internet tersebut. Apa pun asal bisa memperluas akses internet ke pengguna di lokasi Indonesia yang tak mampu terjangkau.
"Balon Google? Masih belum dapat, karena memang informasinya terbatas. Saya belum bisa berkomentar banyak. Saya juga baru baca di media-media, belum mendapatkan penjelasan (dari Google)," ujar Sukoco di Cafe Pisa, Jakarta.
Ketika disinggung mengenai efisiensi yang dihasilkan oleh 'menara udara' itu, Smartfren tampaknya tergiur. Sebab, anak perusahaan dari Sinar Mas Group ini membutuhkan infrastruktur dalam memperluas layanan internet, termasuk yang menggunakan 4G Long Term Evolution (LTE).
"Tidak menutup kemungkinan (kerjasama). Sampai saat ini, kita belum tahu (skema Project Loon)," ungkap pria berkacamata ini.
Diberitakan sebelumnya, pekan lalu, tiga operator seluler, yakni Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat menyambangi Silicon Valley untuk bekerja sama dengan Google dalam memanfaatkan Project Loon. Kolaborasi yang masih dalam tahap ujicoba itu akan dilakukan pada 2016, dengan menggunakan pita frekuensi 900 MHz lewat ketiga operator.
Pada penerapannya nanti, setidaknya ada ratusan balon yang akan mengudara di wilayah Indonesia. Balon tersebut, akan mengudara di atas 20 kilometer permukaan Bumi. Google mengklaim Project Loon akan dapat menghubungkan 100 juta penduduk Indonesia. (asp)
Baca Juga :
Smartfren Hadirkan Modem Berkecepatan 150 Mbps
Baca Juga :
Bumikan Internet Cepat, Smartfren Gandeng Lenovo
Namun, dia mengungkap, smartfren tidak menutup kemungkinan dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan mesin pencari internet tersebut. Apa pun asal bisa memperluas akses internet ke pengguna di lokasi Indonesia yang tak mampu terjangkau.
"Balon Google? Masih belum dapat, karena memang informasinya terbatas. Saya belum bisa berkomentar banyak. Saya juga baru baca di media-media, belum mendapatkan penjelasan (dari Google)," ujar Sukoco di Cafe Pisa, Jakarta.
Ketika disinggung mengenai efisiensi yang dihasilkan oleh 'menara udara' itu, Smartfren tampaknya tergiur. Sebab, anak perusahaan dari Sinar Mas Group ini membutuhkan infrastruktur dalam memperluas layanan internet, termasuk yang menggunakan 4G Long Term Evolution (LTE).
"Tidak menutup kemungkinan (kerjasama). Sampai saat ini, kita belum tahu (skema Project Loon)," ungkap pria berkacamata ini.
Diberitakan sebelumnya, pekan lalu, tiga operator seluler, yakni Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat menyambangi Silicon Valley untuk bekerja sama dengan Google dalam memanfaatkan Project Loon. Kolaborasi yang masih dalam tahap ujicoba itu akan dilakukan pada 2016, dengan menggunakan pita frekuensi 900 MHz lewat ketiga operator.
Pada penerapannya nanti, setidaknya ada ratusan balon yang akan mengudara di wilayah Indonesia. Balon tersebut, akan mengudara di atas 20 kilometer permukaan Bumi. Google mengklaim Project Loon akan dapat menghubungkan 100 juta penduduk Indonesia. (asp)
Baca Juga :
Apa Kabar Balon Internet Google untuk Indonesia?
Tim Google sedang urus izin penerbangan balon di Kemenhub.
VIVA.co.id
9 Agustus 2016
Baca Juga :