Gara-gara Telkomsel, Kuartal Ini Cuma Telkom yang Untung
Jumat, 30 Oktober 2015 - 16:58 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Baru-baru ini, perusahaan telekomunikasi menunjukkan capaiannya sampai kuartal ketiga tahun 2015. Dalam pencapaian itu mereka mengklaim mengalami peningkatan.
Dalam keterangan resminya 28 Oktober lalu, XL Axiata mengaku mengalami rugi bersih sampai Rp506 miliar. Hal ini terjadi akibat nilai tukar yang disebabkan penguatan dolar Amerika. Sedangkan dalam laporan keuangan induk usaha Indosat, Ooredoo, perusahaan telekomunikasi di Indonesia itu juga mengalami kerugian sampai Rp1,132 triliun di tiga kuartal tahun ini.
Dalam keterangan resminya 28 Oktober lalu, XL Axiata mengaku mengalami rugi bersih sampai Rp506 miliar. Hal ini terjadi akibat nilai tukar yang disebabkan penguatan dolar Amerika. Sedangkan dalam laporan keuangan induk usaha Indosat, Ooredoo, perusahaan telekomunikasi di Indonesia itu juga mengalami kerugian sampai Rp1,132 triliun di tiga kuartal tahun ini.
Dari tiga perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, sepertinya hanya Telkom yang membukukan hasil terbaiknya. Perusahaan plat merah itu membukukan keuntungan atau laba bersih Rp11,545 triliun di sembilan bulan pertama 2015. Angka ini naik 2,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp11,268 triliun.
Hal ini terungkap dalam Info Memo Laporan Keuangan induk usaha Telkomsel tersebut. Dalam laporan tersebut juga diungkap jika laba per saham naik menjadi Rp117,60 per saham di kuartal ketiga, dari Rp115,53 per saham di periode yang sama tahun sebelumnya.
Â
"Kerja dengan Solid, Speed, Smart, dan Tulus. Ini kunci sukses Telkom bisa terus positif kinerjanya hingga kuartal ketiga 2015," ujar CEO Telkom Group, Alex J Sinaga, dalam keterangannya, Jumat, 30 Oktober 2015.
Selain itu, kata dia, kenaikan laba ini tak bisa dilepaskan dari keberanian melakukan investasi besar untuk membangun infrastruktur. Sampai kuartal ke-3 2015 ini sebanyak Rp17 triliun belanja modal telah terserap. Dari angka tersebut, 60 persen dialokasikan untuk Telkomsel.
Berdasarkan info memo tersebut, total pasokan pendapatan PT Telkom sampai kuartal ke-3 2015 ini berasal dari layanan data sebesar Rp23,47 triliun. Layanan lain yang berkontribusi adalah selular sebesar Rp27,45 triliun, Fixed line voice sebesar Rp6,52 triliun, interkoneksi Rp3,39 triliun, dan jaringan Rp3,72 triliun. Ini artinya, seluler masih memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan Telkom.
Alokasi yang besar memberikan dampak pada pendapatan yang besar pula. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan double digit yang diraih Telkomsel, khususnya area II Jabotabek Jabar. Dalam paparannya kepada
Viva.co.id
beberapa waktu lalu, Executive Vice President Area II, Venusiana Papasi mengatakan jika wilayahnya telah empat tahun berturut-turut mencatat pendapatan double digit.
"
Growth
-nya mencapai 23 persen. Ditopang oleh pertumbuhan digital, yakni data broadband sebesar 35 persen year on year, digital services sebesar 72 persen year on year serta voice dan SMS yang tumbuh 16 persen year on year. Ini cukup membanggakan mengingat Jabotabek Jabar merupakan pusat persaingan semua operator," kata Venus.
Dia meyakini jika layanan digital telah menjadi mesin pertumbuhan revenue yang baru. Oleh karena itu wilayahnya telah membuat beberapa langkah strategis terkait pengembangan jaringan seperti implementasi 4G LTE dan penambahan jumlah BTS, baik 3G maupun 4G, di beberapa wilayah strategis.
"4G LTE akan mulai komersil secara penuh tahun depan. Proses refarming final di Jakarta sesuai jadwal kelar pada November tahun ini," ujar Venus.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dari tiga perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, sepertinya hanya Telkom yang membukukan hasil terbaiknya. Perusahaan plat merah itu membukukan keuntungan atau laba bersih Rp11,545 triliun di sembilan bulan pertama 2015. Angka ini naik 2,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp11,268 triliun.