Startup Ini Lacak Tingkat Stres Seribu Dokter
- Genius Beauty
VIVA.co.id - Perusahaan rinntisan (startup) asal Boston, Amerika Serikat, Neumitra penasaran ingin menguji tingkat stres pada dokter dan perawat. Perusahaan ini ingin mengetahui bahwa tingkat stres doktor dan perawat di sebuah rumah sakit berdampak pada kesehatan pasien.
Dikutip New Scientist, Jumat 30 Oktober 2015, Neumitra akan menguji lebih dari 1000 dokter dan perawat dari dua rumah sakit terkenal di Boston, Massachusetts General Hospital and Beth Israel Deaconess.
Pengujian tingkat stres ini akan dilaksanakan pada Januari 2015 dengan menggunakan perangkat sandang (wearable device).
"Stres bisa berdampak umumnya flu sampai serangan jantung," kata Aditi Nerurkar, pakar klinis manajemen stres Beth Israel Deaconess.
Nerurkar mengatakan pengujian ini makin menarik sebab diketahui profesiona medis dikenal punya kultur tabah tentang kesehatan mereka.
Dalam pengujian nanti, Neumitra akan menggunakan perangkat sandang seperti jam pintar. Peneliti nanti akan mengukur fisik responden yang meliputi detak jantung, suhu, gerakan dan hantaran kulit. Selain itu pengujian juga akan menggunakan algoritma untuk mengubah dan menampilkan data pengukuran, dengan nomor 1 hingga 10. Angka 10 diatur mewakili tingkat paling stres.
Peneliti juga bisa menggunakan kode warna untuk menggambarkan tingkat stres, misalnya warna biru untuk stres rendah, merah untuk stres tinggi.
Perangkat sandang yang dipakai itu nantinya akan bergetar saat tingat stres responden meningkat.
Monitor stres ini dirancang bisa sinkronisasi dengan kalender ponsel pintar, kode warna yang menunjukkan tingkat stres sampai aplikasi pemetaan. Dalam pemanfaatannya, pengukuran stres ini bisa melihat pada area kota mana saja responden merasakan paling stres.
Neumitra berharap sistem yang dikembangkan ini akan menjadi standar pengukuran stres. Neumitra mengaku menggandeng pembuat perangkat sandang dan pelacak kebugaran model Fitbit untuk uji coba tersebut seta membuat teknologi pengukuran stres, Bio+.
Pendiri Neumitra, Robert Goldberg mengatakan perangkat sandang pengukur stres ini bakal tersedia pada awal 2016.
Secara tidak langsung, pelacakan tingkat stres ini akan mengingatkan profesional medis untuk menjaga kesehatan mereka serta tentunya pasien.
"Ini waktunya bagi para dokter untuk mempertimbangkan bahwa manusia adalah yang pertama dan dokter adalah kedua," kata Nerurkar.