Terbebani Ekonomi Domestik, Penjualan Semen Indonesia Turun
Kamis, 29 Oktober 2015 - 15:13 WIB
Sumber :
- semenindonesia.com
VIVA.co.id
- Volume penjualan konsolidasi PT Semen Indonesia Tbk hingga September 2015 mencapai 20,29 juta ton. Penjualan tersebut turun 1,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 20,69 juta ton.
Direktur Utama Semen Indonesia, Suparni, menjelaskan, menurunnya penjualan perseroan merupakan imbas dari pertumbuhan ekonomi pada semester pertama tahun ini yang turut memengaruhi konsumsi semen dalam negeri.
Suparni merincikan, volume penjualan tersebut termasuk volume penjualan semen dalam negeri sebanyak 18,27 juta ton atau menurun 3,5 persen dibanding periode sama tahun lalu 18,92 juta ton.Â
Sementara itu, volume penjualan ekspor tercatat 697,56 ribu ton atau meningkat 47,5 persen dibanding periode sama 2014 di posisi 472,92 ribu ton.
Suparni menuturkan, konsumsi semen dalam negeri menurun 0,9 persen atau 42,58 juta ton dibanding periode sama 2014 sebanyak 42,99 juta ton.Â
"Harga jual juga mengalami tekanan, karena meningkatnya persaingan pasar dengan masuknya beberapa pemain baru industri semen, baik global maupun lokal di Tanah Air," tuturnya.
Meski mengalami penurunan penjualan, kata Suparni, perseroan tetap optimistis kinerja penjualan semakin membaik pada kuartal IV tahun ini, hingga tahun depan, lantaran banyaknya proyek infrastruktur yang mulai dikerjakan.
"Mulai Agustus 2015, kami mencatat kenaikan volume penjualan dalam negeri yang cukup signifikan. Tren kenaikan ini terus berlanjut hingga hari ini," ujarnya.
Suparni melanjutkan, sejak Agustus lalu, unit produksi perseroan di Padang, Gresik, dan Tonasa mulai mencapai utilisasi maksimal.Â
"Kami mulai memasok ke beberapa proyek infrastruktur, baik yang dikerjakan pemerintah maupun swasta di seluruh wilayah pemasaran kami. Di antaranya proyek jalan tol, bendungan, properti, dan proyek lainnya," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, volume penjualan ekspor tercatat 697,56 ribu ton atau meningkat 47,5 persen dibanding periode sama 2014 di posisi 472,92 ribu ton.