Menperin Dorong Industri Ban Ekspansi ke Hulu

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta industri produsen ban kendaraan bermotor melakukan ekspansi ke sektor hulu. Salah satunya melakukan investasi perkebunan dan industri pengolaham karet.

Langkah usaha ini diharapkan turut mempercepat penguatan struktur industri dan penghiliran industri berbasis agro ini. Selain itu meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Sejarah industri ban di Indonesia sudah sangat kuat, sejak jaman kolonial. Ekspansi ke hulu dan pengolahan semakin memperkuat industri ini karena mengamankan pasokan bahan baku," kata Menperin Saleh Husin saat berkunjung ke pabrik ban PT Goodyear Indonesia Tbk di Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, Selasa 26 Oktober 2015, dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id. 

Salah satu daerah yang ditawarkan untuk menjadi sentra industri ban adalah Sumatera Selatan karena merupakan sentra perkebunan karet. Di provinsi itu, terdapat Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api Api, Kabupaten Banyuasin yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi pengembangan.

Kemenperin mencatat, saat ini penggunaan karet alam di Indonesia sebesar 55 persen dimanfaatkan oleh industri ban dan diharapkan terus bertambah mengingat konsumsi karet alam domestik hanya mencapai sekitar 18 persen dari total produksi karet nasional. Sementara itu tingkat konsumsi domestik ini masih jauh dibawah Malaysia, China dan India yang telah menyerap lebih dari 40 persen.

Sejauh ini, sektor industri ban merupakan salah satu andalan industri manufaktur yang mampu berkembang lebih baik dari segi kemampuan produksi maupun ekspor. Produsen ban nasional mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, secara kualitas, maupun kuantitas.

Khusus ban mobil penumpang, sekitar 70 persen hasil produksi diekspor ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia dengan nilai eksporUS$1,6 miliar pada tahun 2014, sangat baik untuk devisa negara.

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Nilai ekspor tersebut,  masih dapat ditingkatkan mengingat terbukanya peluang yang besar seiring globalisasi perdagangan yang terjadi saat ini. "Saya harapkan agar pada tahun-tahun mendatang kinerja ekspor dapat terus meningkat mengingat industri ban nasional memiliki daya saing yang tinggi, serta memiliki pengalaman selama puluhan tahun," ujar Saleh. 

Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi
Pertumbuhan kebutuhan ban sebagai salah satu komponen kendaraan bermotor sangat terkait dengan pertumbuhan industri kendaraan bermotor. Dengan pertumbuhan dalam negeri rata-rata sebesar delapan persen setiap tahunnya, maka permintaaan akan produk ban akan bertumbuh di atas pertumbuhan industri kendaraan bermotor.

Menperin Desak Calya-Sigra 100 Persen Indonesia
"Kondisi ini merupakan peluang bagi produsen ban dalam negeri untuk meraih pasar secara optimal dan meminimalisir produk ban impor," kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Harjanto.

Goodyear sendiri merupakan raksasa produsen ban berpusat di Amerika Serikat dan memiliki 60 pabrik di 25 negara. Total karyawan perusahaan mencakup 75 ribu orang di seluruh penjuru dunia.

"Produksi Goodyear di Indonesia mencapai 2,9 juta ban," kata Direktur. Pemasaran dan Penjualan Goodyear Indonesia, Yedi Sondy. Perusahaan ini telah hadir sejak 1935 dan kini memusatkan operasinya di atas lahan seluas 172.000 meter persegi di Bogor, Jawa Barat. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya