Merdi Sihombing Angkat Tenun Pulau Rote di JFW 2016
Selasa, 27 Oktober 2015 - 11:59 WIB
Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- Saat ini, menerapkan sistem kerja yang etis merupakan sebuah tanggung jawab yang tidak dapat dihindari, terutama dalam industri kreatif yang memekerjakan banyak tenaga kerja. Menyadari hal ini, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bersama Jakarta Fashion Week (JFW) 2016, berupaya meningkatkan kesadaran para pelaku serta konsumen mode.
Hal tersebut untuk mengajak industri mode turut mengambil andil dalam membangun lingkungan kreatif yang produktif serta bertanggung jawab. Untuk itu, tahun ini Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menunjuk desainer mode yang dinilai telah mencoba memulai menerapkan praktik kerja etis, untuk memersembahkan koleksi terbaru mereka di panggung JFW 2016, salah satunya Merdi Sihombing.
Hal tersebut untuk mengajak industri mode turut mengambil andil dalam membangun lingkungan kreatif yang produktif serta bertanggung jawab. Untuk itu, tahun ini Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menunjuk desainer mode yang dinilai telah mencoba memulai menerapkan praktik kerja etis, untuk memersembahkan koleksi terbaru mereka di panggung JFW 2016, salah satunya Merdi Sihombing.
Merdi yang dikenal dengan penggunaan kain tenun tradisional, konsisten bekerja sama dengan para penenun untuk menciptakan koleksi yang tidak hanya indah, tetapi juga berperan dalam melestarikan budaya serta mata pencaharian para penenun.
Dedikasinya dalam membangun karier dan prestasi dalam ranah mode membuktikan bahwa kesuksesan dapat diraih tanpa mengorbankan moralitas. Merdi juga menggunakan bahan alami untuk setiap karyanya. Di mana menurutnya, hal tersebut lebih baik hasilnya dan fare trade.
"Kita menjaga lingkungan dengan melakukan budidaya dan menjaga pekerjaan. Adanya JFW, semoga dapat menjadi titik tolak ukur untuk melangkah ke depan agar dunia mode etnik bisa diterima. Kami selalu menggunakan pewarnaan alam dan menjunjung fesyen yang beretika," ujar Merdi saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin, 26 Oktober 2015.
Lebih lanjut, Merdi menambahkan bahwa dia selalu mengajarkan para pengrajin dengan menyiapkan sistem kerja yang sesuai ajaran nenek moyang. Dia tidak ingin memutilasi kain adat, membuat motif atau sembarang mencelupkan kain tradisional.
Pada JFW 2016, Merdi memersembahkan kain tenun asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Serangkaian koleksinya, seperti
trench coat,
syal,
outwear
, rok, celana berpotongan lebar, rompi beraksen
fringe
, dan
jumpsuit
.
Semua koleksi yang dipamerkan tampak apik, meski terkesan etnik namun tetap terlihat sisi modern. Hal ini terbukti bahwa dari kain tradisional berbahan alami bisa sebuah karya luar biasa.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Merdi yang dikenal dengan penggunaan kain tenun tradisional, konsisten bekerja sama dengan para penenun untuk menciptakan koleksi yang tidak hanya indah, tetapi juga berperan dalam melestarikan budaya serta mata pencaharian para penenun.