Pemerintah Akan Selesaikan Gaji Tiga BUMN Ini

Demo Pegawai Merpati Nusantara Airlines
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menaruh perhatian terhadap perusahaan pelat merah yang "sakit". Salah satunya adalah PT Merpati Nusantara Airlines.

"Kami setop (perusahaan) yang bleeding (sakit), sambil menata kembali aset yang bisa dioptimalkan," kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha BUMN, Aloysius K. Ro dalam 'Laporan 1 Tahun Kementerian BUMN-Kabinet Kerja RI' di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 26 Oktober 2015.

Aloysius mengatakan, salah satu BUMN yang sakit adalah Merpati. Maskapai pelat merah ini berhenti beroperasi pada 2014. Kementerian BUMN ini pun mencoba menyelesaikan permasalahan Merpati, seperti mencairkan gaji karyawan. "Caranya, menyelesaikan hak-hak karyawannya," kata dia.

Tak hanya Merpati yang bermasalah, Aloysius menyebut, ada dua perusahaan pelat merah lagi, di mana pihak kementerian mencoba menyelesaikan pembayaran gaji, yaitu PT Kertas Leces dan PT Iglas.
Dana Rp30 T ke Himbara, Erick Thohir Jamin Pemulihan Ekonomi Berjalan

"Tiga perusahaan ini (termasuk Merpati) sudah berhenti beroperasi sejak 2014," kata dia.
Politikus PAN Dukung Keterwakilan Perempuan dan Milenial di BUMN

Selain itu, Aloysius mengatakan, ada sebelas perusahaan pelat merah yang menjadi "pasien" restrukturisasi keuangan. Ada empat di antaranya yang keuangannya mulai membaik.
Erick Thohir Rombak Direksi Pelindo I, Dani Rusli Utama Jadi Dirut

"Dari 11 BUMN itu, ada yang sudah mulai hijau lagi, yaitu PT Nindya Karya, PT Varuna Tirta Prakarsya, PT Istaka Karya, dan PT Djakarta Lloyd," kata dia. (asp)
Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021