Dua BUMN Ini Emban Tanggung Jawab Terberat

Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVA.co.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, menyebut ada dua perusahaan pelat merah yang mengemban tanggung jawab terberat dalam perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Tanggung jawab terberat ada di dua tempat, yaitu PT PLN dan PT Pertamina," kata Rini dalam sambutan Laporan Satu Tahun Kementerian BUMN Kabinet Kerja RI di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 26 Oktober 2015.

Dia mengatakan, tanpa listrik yang diproduksi PLN, Indonesia tidak akan bisa maju dan mustahil membangun industri dan infrastruktur, seperti pelabuhan.

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

"Listrik adalah urat nadi dari pertumbuhan ekonomi," kata Rini.

Rini juga memuji kinerja Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Saat kepemimpinannya, Sofyan melakukan banyak perbaikan, misalnya menurunkan subsidi listrik hingga puluhan triliun rupiah.

"Di bawah kepemimpinan Pak Sofyan, sudah banyak perbaikan. Terutama, memperbaiki daftar konsumen pada 2016. Sudah bisa menurunkan subsidi listrik sebesar Rp30 triliun," kata dia.

Rini melanjutkan, Pertamina pun turut mengemban tugas berat dalam perekonomian, yakni menyediakan energi. Dia pun memuji direksi Pertamina yang melakukan berbagai upaya untuk menggenjot produksi bahan bakar minyak (BBM) dan menekan impor BBM.

"Saya bangga Pertamina sudah mengambil (kilang) TPP (Trans Pacific Petrochemical) Indotama dan merevitalisasi kilang Cilacap (sehingga) sudah bisa menurunkan impor premium sebesar 30 persen. Yang paling utama, sekarang sudah bisa memproduksi avtur setelah sekian lama. Tentu saya berharap, ke depan bisa ditingkatkan lagi," kata dia.

Selanjutnya, Rini mengaku senang melihat PLN dan Pertamina bisa bersinergi dalam pasokan gas dan BBM untuk pembangkit listrik PLN. Dengan sinergi kedua BUMN ini, diharapkan bisa menurunkan harga listrik.

"Saya senang, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto sudah duduk bersebelahan sama Pak Sofyan. Biasanya berantem urusan suplai gas dan BBM," kata dia. (asp)