Budaya Memberi Roti Membawa Berkah di Magetan
Minggu, 25 Oktober 2015 - 11:42 WIB
Sumber :
- Adib Ahsani (Madiun)
VIVA.co.id
- Berebut roti bolu. Inilah acara yang selalu tidak bisa dilewatkan oleh warga Magetan Jawa Timur, setiap tahunnya. Mereka rela berebut, guna mendapatkan roti bolu, yang diyakini membawa berkah.
Ribuan warga Magetan, Jawa Timur, Sabtu 24 Oktober 2015, tumpah ruah di area GOR Mageti, Magetan. Mereka rela berjam-jam menunggu acara Kirab Roti Rayahu, yang setiap tahun selalu digelar untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Magetan, yang tahun ini berusia 340 tahun. Selain itu, acara ini juga merupakan acara Peringatan Tahun Baru Islam, atau disebut dengan Suro.
Begitu dinyatakan oleh Bupati Magetan, Sumantri, bahwa roti boleh dinikmati, ribuan warga langsung berebut roti bolu, yang disusun menyerupai bentuk tumpeng, gong, lesung dan bedug itu. “Seharusnya, roti itu dibagikan kepada warga dengan tertib agar semua mendapat bagian. Tetapi, karena mereka tidak sabar, maka jadilah berebut roti bolu,” ujar Bupati Magetan.
Roti, pada jaman dulu merupakan simbol kesejahteraan. “Siapa yang bisa membeli roti, itu tandanya secara ekonomi, sudah tergolong kaya. Membagi roti itu sebenarnya kebiasaan para raja yang memangku Magetan. Mereka sengaja berbagi dengan rakyat, agar rakyat bisa merasakan makanan yang lezat,” ujar Siran, salah satu sesepuh Magetan.
Sementara bagi warga Magetan, mendapatkan roti bolu adalah berkah bagi mereka. Meskipun mereka bisa membeli roti bolu untuk dimakan.
“Ini kan kepercayaan terhadap budaya, siapa yang mendapat roti bolu, dipercaya bisa mendapat berkah,” tambah Siran.
“Ini kan kepercayaan terhadap budaya, siapa yang mendapat roti bolu, dipercaya bisa mendapat berkah,” tambah Siran.
Iring-iringan roti bolu ini sebelumnya diarak keliling Kota Magetan, bersama para pejabat pemerintahan. Setelah itu barulah roti dibagikan kepada warga Magetan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Roti, pada jaman dulu merupakan simbol kesejahteraan. “Siapa yang bisa membeli roti, itu tandanya secara ekonomi, sudah tergolong kaya. Membagi roti itu sebenarnya kebiasaan para raja yang memangku Magetan. Mereka sengaja berbagi dengan rakyat, agar rakyat bisa merasakan makanan yang lezat,” ujar Siran, salah satu sesepuh Magetan.