Bursa Wall Street Terdongkrak Saham Teknologi
Minggu, 25 Oktober 2015 - 06:05 WIB
Sumber :
- REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
- Saham teknologi memimpin pemulihan pasar saham AS minggu ini dari koreksi terburuk dalam empat tahun di bulan Agustus.
Dilansir dari Reuters, Minggu 25 Oktober 2015, saham-saham yang memberi keuntungan adalah Alphabet, Amazon dan Microsoft, setelah tiga perusahaan melaporkan hasil pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.
Baca Juga :
Komisi XI DPR Desak Apple Tanggung Jawab Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
Indeks saham Dow Jones Industrial Average naik 0,9 persen menjadi 17,646.70, indeks S & P 500 pulih 1,1 persen ke 2,075.15, dan Nasdaq Composite ditutup naik sampai 2,27 persen menjadi 5,031.86.
Saham di Asia, Eropa dan Amerika naik, didorong oleh adanya pengumuman yang disampaikan Direktur Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, bahwa ia siap untuk meningkatkan program pembelian obligasi ECB, dan dengan tingkat bunga dipotong oleh bank sentral China. Faktor lain adanya harapan agar pada pertemuan Bank Sentral AS (The Fed) untuk tidak menaikkan suku bunga.
Saham Intel dan Microsoft t membaik lebih dari 30 persen sejak 25 Agustus, sedangkan Amazon dan Facebook naik masing-maisng 28 persen dan 23 persen.
Berbeda dengan Microsoft, Facebook, Alphabet dan Amazon, saham Apple tidak termasuk rekor tertinggi pada minggu ini, meskipun naik 7,2 persen, kenaikan mingguan terbesar dalam setahun.
"Laporan pendapatan perusahaan telah mengangkat sedikit saham pada minggu ini," kata Michael James, direktur perdagangan ekuitas, Wedbush Securities di Los Angeles.
Meski saham teknologi telah memimpin pemulihan pasar, saham biotek justru mengalami hambatan kinerja. Nasdaq Index Biotech turun 3,5 persen. Tiga komponen indeks dengan penurunan terbesar dalam delapan minggu terakhir adalah Mylan, Illumina dan Biogen.
"Telah ada rotasi besar dari kesehatan dan ke teknologi," kata Wedbush James, mengacu pada hasil yang kuat dari Amazon, Microsoft dan Alphabet.
Saham Biotech terguncang pada bulan September ketika calon presiden AS, Hillary Clinton, mengetweet kekhawatirannya tentang harga obat. Sejak memuncak pada bulan Juli, Indeks Nasdaq Biotech telah jatuh 23 persen, Indeks S & P Perawatan Kesehatan telah kehilangan 12 persen dan indeks 500 Fasilitas Kesehatan S & P turun 31 persen. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saham di Asia, Eropa dan Amerika naik, didorong oleh adanya pengumuman yang disampaikan Direktur Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, bahwa ia siap untuk meningkatkan program pembelian obligasi ECB, dan dengan tingkat bunga dipotong oleh bank sentral China. Faktor lain adanya harapan agar pada pertemuan Bank Sentral AS (The Fed) untuk tidak menaikkan suku bunga.