Ke AS, Jokowi Ajak Jawara e-Commerce Tanah Air
Jumat, 23 Oktober 2015 - 18:47 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Akhir pekan ini, Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Amerika Serikat. Selain akan menemui Presiden Barrack Obama, Jokowi dijadwalkan akan menemui sejumlah investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura dunia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, mengatakan dalam pertemuannya dengan para investor AS, jokowi memboyong bos-bos perusahaan e-Commerce dalam negeri yang berpotensi untuk dijadikan perusahaan kelas dunia.
Kelima bos tersebut, di antaranya, CEO GoJek Nadiem Makarim, Pendiri Kaskus Andrew Darwis, Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya, Pendiri Traveloka Emirsyah Satar, serta Petinggi MatahariMall.com Ferry Unardi.
"Kami akan pertemukan lima kapital ventura internasional dan lima perusahaan e-Commerce yang sukses mencatat nilai kapitalisasi besar. Kami biarkan mereka bicara nanti," ujar Rudi, saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 23 Oktober 2015.Â
Rudi mengungkapkan, populasi penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai setengah dari penduduk ASEAN. Dengan jumlah seperti ini, bisnis e-Commerce dalam negeri berpotensi untuk terus meningkat.
Karena itu, pemerintah telah menyiapkan peta jalan untuk mengembangkan bisnis e-Commerce. Di mana sampai dengan 2020, pemerintah menargetkan ada 10 perusahaan e-Commerce domestik yang mampu untuk menjadi perusahaan raksasa.
Sayangnya, Rudi masih enggan membeberkan perusahaan mana yang berpotensi untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Namun, ia berharap, rencana ini sudah bisa dijalankan mulai tahun depan.
"Masa kita begini-begini saja. Target tahun depan, kami ingin punya dua perusahaan e-Commerce yang bertaraf dunia, dengan nilai kapitalisasi pasar US$1 miliar. Kalau ada perusahaan raksasa, maka akan menarik investasi lebih," ungkap Rudi.
Peta jalan yang disusun pemerintah, kata dia, nantinya akan melibatkan kementerian lembaga maupun otoritas keuangan terkait, untuk menerapkan transaksi e-Commerce yang didukung dengan sistem pembayaran terintegrasi.
Sebab, 70 persen transaksi perdagangan e-Commerce masih dilakukan secara manual. Menurut Rudi, hal ini dinilai tidak akan berjalan efektif apabila perusahaan e-Commerce dalam negeri mulai bertaraf internasional.
"Kami sudah siapkan delapan kementerian dan Bank Indonesia untuk kebijakan national payment gateaway. Kami belum punya itu. Peta jalan sudah dibahas, ada 31 inisiatif yang dilakukan dalam lima tahun ke depan," kata dia.
Sekadar informasi, salah satu kapitalis ventura yang akan ditemui Presiden, salah satunya yakni Sequoia Capital yang merupakan perusahaan yang sukses dengan portofolio investasi seperti Google, Apple, Youtube, Yahoo, Linkedln, WhatsApp, hingga PayPal. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Rudi mengungkapkan, populasi penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai setengah dari penduduk ASEAN. Dengan jumlah seperti ini, bisnis e-Commerce dalam negeri berpotensi untuk terus meningkat.