Holding BUMN Dimulai Secara Virtual

Pembukaan Akses E-Payment Tol
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Presiden Jokowi sebelumnya mewacanakan, agar pemerintah membentuk banyak perusahaan gabungan (
holding
) dalam struktur Badan Usaha Milik Negara. Hal ini dilakukan, agar perusahaan BUMN Indonesia memiliki skala dan kemampuan yang lebih besar.

Menanggapi hal itu, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, mengatakan pihaknya terlebih dahulu akan memulai langkah tersebut dengan cara virtual.

"Kalau secara hukum, holdingisasi itu makan waktu. Jadi, minimal yang akan kami lakukan adalah memulai dengan virtual holding," ujar Rini di Jakarta, Jumat 23 Oktober 2015.

Rini mencontohkan, jika dilakukan pada perusahaan BUMN yang memiliki kesamaan jenis, akan membuat sistem menjadi lebih terintegrasi  dan tentunya skala perusahaan tersebut akan semakin kuat.

"Jadi, seumpamanya yang kami pikirkan adalah pelabuhan, kalau bisa punya sistem yang sama, port handling dan macam-macam. Mungkin kita akan buat virtual dulu, share satu sistem, karena lebih murah,"  kata dia.

Skema tersebut, menurutnya, mencontoh holding BUMN di Singapura, Temasek dan Holding BUMN di Malaysia, seperti Khazanah yang melesat dengan cepat karena holdingisasi dilakukan dengan benar.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN
Rini berharap. pada tahun depan sudah ada beberapa perusahaan yang melakukan holdingisasi di Indonesia.

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN
"Saya sih, maunya secepatnya. Saya harapkan, tahun depan ada beberapa," ujar Rini. (asp)
Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021