Menperin Dorong Jepang Masuk Kawasan Industri
Rabu, 21 Oktober 2015 - 19:22 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengundang pengusaha Jepang untuk memanfaatkan kemudahan investasi yang tengah dibuka lebar-lebar oleh pemerintah Indonesia.
Para investor Negeri Sakura tersebut diharapkan masuk ke beberapa sektor industri unggulan. Saleh menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan Gubernur Aichi Jepang, Hideaki Ohmura, di Kementerian Perindustrian, Jakarta.
“Pertama, rekan-rekan pengusaha Jepang silakan membangun fasilitas produksi di dalam kawasan industri yang sedang kami kembangkan di 14 lokasi, agar fasilitas fiskal seperti tax holiday dapat dimanfaatkan dengan optimal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Oktober 2015.
Belasan kawasan industri tersebut telah memiliki konsentrasi industri masing-masing. Antara lain Bintuni di Papua Barat untuk industri migas dan pupuk, Morowali di Sulawesi Tengah untuk industri smelter ferronikel, dan baja hilir, Batulicin di Kalimantan Selatan untuk besi baja dan Tanggamus di Lampung untuk industri maritim dan logistik.
Selain itu, mereka dapat membangun pabrik di Gresik, Jawa Timur, yang total lahannya mencapai 1500 hektare dan telah terintegrasi dengan fasilitas pelabuhan.
Kedua, Jepang berpartisipasi dalam proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt dan dapat berperan sebagai independent power producer (IPP), maupun mengembangkan industri komponen untuk memasok proyek raksasa itu.
Ketiga, Saleh juga meminta Jepang meningkatkan investasi industri otomotif dan khususnya industri komponen. Ekspansi bisnis ini diharapkan dengan menggandeng perusahaan lokal Indonesia.
Keempat, industri baja hilir nasional juga ditawarkan karena Indonesia memiliki keunggulan bahan baku dan tengah memacu penghiliran industri.
Kawasan Aichi sendiri dikenal sebagai pusat industri manufaktur di Jepang. Terdapat ratusan perusahaan membangun pabrik di daerah ini, antara lain Toyota dan Denso.
“Kami memandang Indonesia sebagai negara yang sangat penting. Untuk otomotif saja, penjualan mobil mencapai 1,2 juta unit di tahun lalu,” ujar Gubernur Aichi, Hideaki Ohmura.
Pada tahun 2014, tuturnya, terdapat 164 perusahaan dari Aichi yang menanam modal di Indonesia. Dia mengakui, jumlah itu membengkak dua kali lipat dibanding beberapa periode sebelumnya.
Investasi US$2,7 miliar
Menurut data Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), investasi Jepang di Indonesia pada 2014 menduduki peringkat kedua setelah Singapura dengan nilai sebesar US$2,7 miliar dan 1.010 proyek.
Dia menjelaskan, investasi Jepang di Indonesia masih didominasi oleh industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, juga meminta agar investasi yang masuk menciptakan nilai tambah.
“Industri komponen memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Jepang dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk pasar global sekaligus memanfaatkan pasar domestik yang terus tumbuh,” katanya.
Sebaliknya, struktur industri Indonesia akan semakin kuat, menciptakan lapangan kerja dan terjadi transfer teknologi.
Putu juga menyebutkan beberapa pabrikan otomotif Jepang siap mendongkrak investasi di Indonesia seperti Mitsubishi Fuso yang bakal memperluas produksi. Sedangkan Toyota berencana mengalirkan investasi sebesar Rp20 triliun dalam lima tahun ke depan.
Baca Juga :
Toyota Vios Salip Fortuner di Penjualan 2015
(mus)
Baca Juga :
Ini Sebabnya Industri Dalam Negeri Tertekan
Setiap Tahun Ribuan Mahasiswa Indonesia Belajar ke Jepang
Totalnya sudah 900.000 mahasiswa menjadi alumni kampus di Jepang.
VIVA.co.id
2 Agustus 2016
Baca Juga :