MNC Bank Targetkan Kenaikan Rasio Kredit Terhadap Simpanan

Gedung MNC Tower
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- PT Bank MNC Internasional Tbk berencana mendorong rasio kredit terhadap simpanan (LDR) menuju kisaran 85-90 persen, dari posisi per September 2015 di angka 80 persen

Presiden Direktur MNC Bank, Benny Purnomo, mengungkapkan pada kuartal III atau per September 2015, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) lebih besar dari penyaluran kredit.

"Selama sembilan bulan terakhir, walau ekonomi melambat, tetapi ini berpengaruh sedikit terhadap bank. LDR kami rencanakan sekitar 85-90 persen sampai akhir Desember 2015," ujarnya, di MNC Tower Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2015.

Benny menyebutkan, penyaluran kredit hingga akhir September 2015 telah mencapai Rp7,2 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan dengan posisi di akhir 2014. Sedangkan, DPK tercatat meningkat 17 persen menjadi Rp9 triliun.

Suku Bunga Cepat Turun Waspadai Hal Ini
Menurut Benny, MNC Bank fokus pada peningkatan kredit konsumer sebagai upaya menyalurkan likuiditas perseroan. 

Kartika Wirjoatmodjo Jadi Dirut Baru Bank Mandiri
"Saat ini kami sudah membentuk focus team untuk consumer lending. Kami juga fokus pada pembenahan NPL (kredit bermasalah)," tuturnya.

Ini yang Belum Dicapai Budi Selama Jadi Dirut Mandiri
Dengan demikian, Benny menjelaskan, penyaluran kredit akan berupaya untuk menyasar kreditur yang dinilai memiliki risiko rendah. 

"Rasio kredit macet (NPL) kami terus menurun. Saat ini NPL nett MNC Bank menjadi 2,76 persen," ujarnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur MNC Bank, Benny Helman mengatakan, per September 2015 MNC Bank menempatkan dana di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp1,45 triliun atau menurun 7 persen dibanding akhir 2014. Sedangkan, di bank lain senilai 575 miliar atau menurun 27 persen.

"Per September 2015, investasi keuangan sebesar 1,33 triliun atau meningkat 164 persen dibandingkan posisi di akhir Desember 2014 yang hanya Rp504 miliar," ujarnya.

Masuk buku III

Benny melanjutkan, perseroan menargetkan masuk ke buku III pada 2020. Untuk merealisasikannya, perseroan akan menambah modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue.

Menurutnya, MNC Bank saat ini masih berada di Buku dengan modal inti sebesar Rp1,2 triliun. Jika ditambah dengan hasil right issue Rp674,47 miliar, maka akhir tahun akan menjadi sebesar Rp1,9 triliun.

Sementara itu, untuk masuk ke Buku III perseroan harus meningkatkan modal inti menjadi Rp5 triliun. Artinya, perseroan memerlukan dana tambahan sekitar Rp3 triliun.

"Tahun 2019-2020 akan jadi Buku III. Jadi, penambahan modal akan diarahkan ke sana, kebanyakan akan right issue. Penambahan modal akan sampai dengan Buku III. Ada tambahan Rp3 triliun lagi dalam lima tahun ke depan," ujarnya.

Selain itu, Benny menambahkan, selain melakukan right issue, perseroan juga akan menyisihkan dari hasil keuntungan yang diperoleh.

"Kami akan tahan dari laba juga. Pada 2019 aset kami Rp40-50 triliun. Sekarang Rp11 triliun," ujarnya.

Seperti diketahui, perseroan akan melaksanakan penawaran umum terbatas IV dengan menerbitkan 6,74 miliar saham biasa atas nama atau sebesar 28,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT IV dengan nilai nominal Rp100 per saham. Dengan demikian dana hasil penawaran diperkirakan mencapai Rp674,44 miliar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya