Canggihnya INA-Donet, Bisa Deteksi Gempa dalam Dua Menit
Rabu, 21 Oktober 2015 - 16:27 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Deputi Bidang Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Masturyono, menyatakan bahwa teknologi deteksi gempa ala Jepang ini sangat canggih. Teknologi tersebut bisa mendeteksi gempa dan tsunami hanya dalam kurun dua menit.
Indonesia Dance Ocean-Floor Network System for Earthquake and Tsunamis (INA-Donet) dipercaya bisa mendeteksi gempa langsung dari dasar laut. Kondisi ini yang membuatnya memiliki kemampuan deteksi instan, hanya dua menit.
"Ini (Donet) akan memperbaiki sistem yang ada, kecepatan menentukan gempanya di mana. Jadi, kalau kami bisa majukan, dari lima menit menjadi dua menit seperti Jepang, itu akan sangat bermanfaat," ujar Masturyono, ditemui di kantor BPPT, Rabu, 21 Oktober 2015.
Masturyono menjelaskan, dari segi sensor, Donet yang ada di dasar laut yang membuat kecepatan informasi, baik lokasi maupun sumber gempa, menjadi lebih cepat. Hal lain, menurut Masturyono, terkait sensore pressure yang juga bisa diperbaiki dari sistem sebelumnya.
Donet bisa mengestimasi tinggi jurang tsunami di pantai. Hal ini dikarenakan teknologi selama ini hanya bisa mendeteksi gempa itu potensi tsunami atau tidak.
"Ini akan mengakurasi prediksi kita. Begitu ada sinyal, estimasi akan cepat dan tepat, sehingga evakuasi dan kemungkinan terjadinya kesalahan, menjadi lebih rendah," ujarnya.
Masturyono mengatakan bahwa Donet, menurut proposal BPPT, akan dipasang di selatan Jawa Barat dan sebelah barat Sumatera Selatan. (art)
Baca Juga :
Gempa Susulan Melanda Jepang, Warga Mengungsi
Baca Juga :
Gempa 6 SR Guncang Filipina Selatan, 3 Terluka
Masturyono menjelaskan, dari segi sensor, Donet yang ada di dasar laut yang membuat kecepatan informasi, baik lokasi maupun sumber gempa, menjadi lebih cepat. Hal lain, menurut Masturyono, terkait sensore pressure yang juga bisa diperbaiki dari sistem sebelumnya.
Donet bisa mengestimasi tinggi jurang tsunami di pantai. Hal ini dikarenakan teknologi selama ini hanya bisa mendeteksi gempa itu potensi tsunami atau tidak.
"Ini akan mengakurasi prediksi kita. Begitu ada sinyal, estimasi akan cepat dan tepat, sehingga evakuasi dan kemungkinan terjadinya kesalahan, menjadi lebih rendah," ujarnya.
Masturyono mengatakan bahwa Donet, menurut proposal BPPT, akan dipasang di selatan Jawa Barat dan sebelah barat Sumatera Selatan. (art)
Baca Juga :
1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan
Total korban meninggal akibat bencana mencapai 267 orang.
VIVA.co.id
5 Agustus 2016
Baca Juga :