Komisi X: Destinasi Wisata Butuh Kelompok Sadar Wisata
Rabu, 21 Oktober 2015 - 14:34 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA.co.id
- Anggota Komisi X DPR RI M.Y Esti Wijayanti mengatakan bahwa ada hal penting dalam pencapaian target wisatawan, khususnya di Yogyakarta. Hal ini disampaikan Esti dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi X dengan Kementerian Pariwisata, di Senayan, Rabu 21 Oktober 2015.
Esti menjelaskan bahwa Yogyakarta memang hanya menyumbang 200 ribu wisatawan mancanegara, tetapi kalau kemudian seperti yang terjadi di Yogyakarta dengan kasusnya PT Nonbar yang berhadapan langsung dengan PHRI.
Baca Juga :
Mampir ke Mandeh, Menpar Buka TdS 2016 di Solok
“Saya kira ini menjadi problem besar bagi dunia pariwisata kita, saya berharap betul informasi awal yang kami sampaikan dan juga surat secara resmi kepada Komisi X untuk segera menindaklanjuti. Kalau ini (gugatan PT Nonbar) kita biarkan November mungkin sudah putusan final dari pengadilan dan kalo ini berlaku di Yogyakarta sebentar lagi seluruh Indonesia akan berlaku dan ini akan memberatkan dunia pariwisata khususnya PHRI,” ucap Politisi Fraksi PDIP ini.
Ia menambahkan, destinasi wisata tidak semata-mata butuh infrastruktur dan promosi, tetapi juga kelompok-kelompok sadar wisata. Menurut mereka belum siap menjadi tuan rumah yang baik sebagai tempat destinasi wisata nasional.
“Saya berharap betul perhatian terhadap kelompok-kelompok sadar wisata di destinasi wisata ini memang harus sungguh diperhatikan supaya betul-betul tempat destinasi wisata. Siap dalam segala hal untuk bisa menerima tamu baik itu wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik,” jelasnya.
Ia juga menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima, Jawa Tengah mempunyai empat destinasi nasional, tetapi hanya 400 ribu wisatawan mancanegara yang masuk dibanding dengan Yogyakarta yang kecil tetapi mampu mendatangkan 200 ribu wisatawan.
“Sepertinya ini adalah karena persoalan Bapak (Menteri) membuka pintu utamanya (wisatawan) hanya di Bali, Batam dan Jakarta. Saya berharap betul ada upaya untuk bisa membuat Jawa Tengah menjadi salah satu pintu utama masuknya wisatawan, dengan begitu tentu peningkatan dari bandara menjadi perhatian,” katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Saya kira ini menjadi problem besar bagi dunia pariwisata kita, saya berharap betul informasi awal yang kami sampaikan dan juga surat secara resmi kepada Komisi X untuk segera menindaklanjuti. Kalau ini (gugatan PT Nonbar) kita biarkan November mungkin sudah putusan final dari pengadilan dan kalo ini berlaku di Yogyakarta sebentar lagi seluruh Indonesia akan berlaku dan ini akan memberatkan dunia pariwisata khususnya PHRI,” ucap Politisi Fraksi PDIP ini.