Bumi Ternyata Terbentuk 4,1 Miliar Tahun Lalu

Foto Bumi tahun 2015
Sumber :
  • NASA

VIVA.co.id - Kehidupan di Bumi diperkirakan telah dimulai sejak 4,1 miliar tahun lalu. Prediksi ini 300 juta tahun lebih awal dibanding teori yang dipercaya sebelumnya.

Ini merupakan hasil dari riset terbaru yang dilakukan para ilmuwan. Jika prediksi ini benar, itu artinya kehidupan di bumi muncul tak lama setelah bumi terbentuk. Saat itu bumi mulai membentuk piringan debu dan gas primordial yang mengelilingi matahari, tepatnya 4,6 miliar tahun lalu.

Teori ini didapat setelah beberapa ilmuwan menemukan bukti dari grafit kecil yang terjebak dalam kristal zirkon yang sudah sangat tua, berasal dari Jack Hills, Australia Barat. Atom dalam grafit ini, sebuah bentuk karbon yang mengkristal, memiliki ciri khas biologis asli. Atom ini diperkaya dengan cahaya isotop karbon 12C, atau regangan atom, yang biasanya terkait dengan mahluk hidup.

"Ini mengindikasikan sebuah biosfer asing yang muncul di Bumi sejak 4,1 miliar tahun lalu. Mungkin, 20 tahun lalu ini merupakan teori yang menyesatkan tapi bisa jadi kehidupan di Bumi dimulai lebih cepat, dengan bahan yang tepat sehingga terbentuk lebih instan," ujar Mark Harrison, peneliti dan profesor Geochemistry University of California, Los Angeles (UCLA). Seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu, 21 Oktober 2015.

VIDEO: Wajah Bumi 24 Jam, dari Terang Menuju Gelap

Ditambahkannya, dalam riset itu diterangkan jika kehidupan terbentuk sebelum ledakan besar di tata surya bagian dalam, yang membentuk kawah besar di bulan sekitar 3,9 miliar tahun lalu

Ilmuwan telah lama percaya jika bumi berkondisi kering dan sunyi saat periode pembentukan awal. Namun riset Harrison ini justru menunjukkan hal sebaliknya.

Riset ini melibatkan sekitar 10.000 batu zirkon yang berasal dari batu yang mencair, atau magma, di Australia bagian Barat. Zirkon merupakan mineral yang bertahan hidup lama, berukuran cukup berat, dan berhubungan dengan zirkonium kubik sintetis yang biasa digunakan untuk berlian imitasi. Zirkon bisa menangkap dan mengawetkan kondisi lingkungan sekitar sehingga bisa berperan sebagai 'mesin waktu' untuk bumi.