Dipaksa Belanja, Turis dan Pemandu Wisata di Hong Kong Ribut
Rabu, 21 Oktober 2015 - 08:25 WIB
Sumber :
- Business Insider
VIVA.co.id
- Sebuah insiden tragis terjadi pada hari Senin kemarin di Hong Kong. Hanya karena melerai turis dan pemandu wisata yang tengah ribut saat tengah berbelanja, seorang turis lainnya malah kena imbas dan nyawanya melayang.
Baca Juga :
Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu
BBC edisi Selasa, 20 Oktober 2015 melansir kejadian itu bermula dari rombongan turis asal Tiongkok yang tengah melakukan tur ke Hong Kong dengan menggunakan jasa biro perjalanan. Ketika tiba di sebuah toko perhiasan, seorang turis wanita enggan berbelanja di sana. Sementara, biro perjalanan wisata sedikit memaksa agar turis berbelanja di sana.
Alhasil, antara turis dan pemandu wisata dari biro perjalanan terlibat keributan. Melihat keributan itu, turis pria yang ikut dalam rombongan berupaya melerai keduanya.
Tetapi, tiba-tiba turis wanita dan pria yang bermaksud melerai itu diseret oleh sebuah kelompok pria lainnya ke jalan. Di sana, keduanya dipukuli oleh kelompok tersebut di area Kowloon.
Turis pria itu dilaporkan tak sadarkan diri usai dipukuli. Usai dirawat, kondisinya tidak juga membaik dan dilaporkan meninggal pada hari Selasa.
Polisi Hong Kong langsung turun tangan. Mereka berhasil menangkap dua wanita berusia 32 dan 53. Selain itu, dua tersangka pria, berusia 44 tahun dan 32 tahun juga ikut dibekuk. Pria itu berasal dari Hong Kong dan penduduk Tiongkok.Â
Otoritas keamanan mengatakan, kini mereka tengah mencari dua tersangka lainnya. Badan Pariwisata Hong Kong (HKTB) menyatakan penyesalannya akibat tragedi itu.Â
"HKTB tidak mentoleransi tindakan apa pun yang bisa menciderai citra ramah Hong Kong, apalagi ini merupakan tindak kekerasan," ujar perwakilan HKTB dalam sebuah pernyataan.
Akibat kematian seorang turis pria asal Tiongkok itu, kini muncul seruan agar memboikot perjalanan ke Hong Kong. Sudah menjadi rahasia umum, jika menggunakan biro perjalanan murah untuk berangkat ke Hong Kong, seringkali turis dipaksa berbelanja di toko-toko tertentu. Tujuannya, agar biro perjalanan itu bisa memperoleh keuntungan.
Pemerintah Tiongkok sebelumnya telah memberlakukan aturan untuk mengurangi tindakan pemaksaan berbelanja ini. Namun, dampaknya tidak begitu terasa.
Selain itu, akhir-akhir ini ketegangan antara penduduk Hong Kong dan Tiongkok terlihat tinggi. Sebab, jumlah turis asal Tiongkok kian bertambah dan biasanya mereka akan berwisata ke Hong Kong.
Di satu sisi, kunjungan turis Tiongkok memang dianggap mendorong sektor pariwisata Hong Kong. Tetapi, warga setempat menjadikan hal itu sebagai penyebab, harga-harga di Hong Kong meningkat.Â
Belum lagi, mereka kerap jengkel dengan kelakuan turis Tiongkok. Perilaku mereka dikenal buruk seperti menghalangi trotoar dengan koper berukuran besar dan makan di kereta bawah tanah.
Sementara, Badan Nasional Pariwisata Nasional Tiongkok telah mendorong otoritas Hong Kong agar melindungi hak warga mereka ketika tengah berwisata.Â
Baca Juga :
Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta
Kenny Bachman sedang kongko dengan kawan-kawan saat mau pulang.
VIVA.co.id
6 Maret 2018
Baca Juga :