Pengusaha Sawit, Jangan Beli Lahan Bekas Kebakaran

Seorang personel TNI AD dari Kodim 0415-Batanghari mencoba memadamkan kebakaran lahan gambut milik warga di Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (10/9)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Dewan Masyarakat Sawit Indonesia (DMSI) meminta agar perusahaan kelapa sawit tak membeli lahan bekas kebakaran. Agar tidak muncul stigma negatif di masyarakat terhadap perusahaan kelapa sawit.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau
"Saya mengimbau agar asosiasi tidak membeli lahan bekas yang terbakar," kata Ketua Umum DMSI, Derom Bangun, di Jakarta, Selasa 20 Oktober 2015.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat
Derom mengatakan, lahan yang dibuka dengan cara dibakar memang harganya lebih murah daripada yang dibuka dengan cara semestinya. Tapi, kualitas kesuburan lahannya pun berbeda. 

"Biar tak ada anggapan bahwa perusahaan sawit adalah penadah," kata dia.

Derom menegaskan, pengusaha kelapa sawit atau pemilik perkebunan telah berusaha keras agar kebakaran hutan tidak terjadi. Misalnya, dengan melatih tenaga kerja di perkebunan agar bisa melakukan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan melatih operasional sistem peringatan dini.

"Kami juga membuka pengaduan untuk keluhan pengusaha yang dirugikan akibat pihak-pihak yang mendiskreditkan sawit," katanya.
Airlangga Hartarto

Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik

Kepastian hukum investasi CPO tetap terjaga baik.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016