Pertamina EP Klaim Pendapatan Negara Bertambah Rp7,86 T
Selasa, 20 Oktober 2015 - 13:13 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- PT Pertamina EP sepakat untuk melakukan perjanjian jual beli gas bumi (PJBG) dalam upaya memenuhi pasokan gas domestik.
Seluruh kontrak diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan domestik. Tiga kontrak diperuntukan pada kelistrikan, dua kontrak untuk sektor industri, dan satu kontrak untuk memenuhi kebutuhan elpiji.
Baca Juga :
Pertamina EP Pasok Gas ke Pertagas dan PGN
"Potensi penambahan pendapatan Negara selama periode perjanjian jual beli sebesar US$587 juta atau sekitar Rp7,86 triliun," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Selasa 20 Oktober 2015.
Dalam kesempatan tersebut, PT Pertamina EP melakukan amandemen PJBG dengan PT Pura Daya Prima untuk jangka waktu empat tahun, pasokan 3,8 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dan penerimaan Negara sebanyak US$7,2 juta atau sekitar Rp96,5 miliar.
Terdapat pula kesepakatan gas suar bakar (flare gas) antara PT. Pertamina EP dan Pertamina (Persero) selama lima tahun, pasokan 3-8 MMSCFD, dan perkiraan penerimaan Negara US$4,2 juta atau Rp56 miliar.
Presiden Direktur PTÂ Pertamina EP, Â Rony Gunawan berharap dukungan dari semua pihak terkait supaya penyaluran gas dari PJBG bisa terlaksana. Â Dengan dukungan penuh para pemangku kepentingan, Pertamina EP juga dapat segera memonetisasi temuan-temuan cadangan migas dari lapangan yang lainnya untuk mendukung tingkat produksi migas nasional.
"Melalui penandatanganan PJBG ini, menunjukkan komitmen kami terhadap pemenuhan kebutuhan gas domestik sesuai dengan prioritas peruntukan dan kebutuhan Negara seperti listrik, industri dan lainnya, untuk itu dukungan dari seluruh pihak sangat kami butuhkan," kata Rony.
Sedangkan dari sektor kelistrikan, yaitu PetroChina International Jabung Ltd. dengan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Batam dengan jangka waktu tujuh tahun tiga bulan, pasokan 10 miliar-17 miliar british thermal unit per hari (BBTUD), dan tambahan penerimaan Negara sebesar US$323,9 juta atau sekitar Rp4,34 triliun.
Dilanjutkan dengan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd dengan Perusahaan Daerah Sulawesi Selatan pasokan 40-68 BBTUD, dan pendapatan Negara sebesar US$176,77 juta atau sekitar Rp2,37 triliun.
Untuk sektor industri, perjanjian yang ditandatangani yakni JOB Pertamina-PetroChina East Java dengan PT. Gresik Migas dengan jangka waktu selama 4 tahun, pasokan 1,2-3,2 MMSCFD, dan penerimaan Negara sebesar US$6,9 juta atau sekitar Rp93 miliar.Â
Terakhir, perjanjian antara ConocoPhillips Indonesia untuk memasok 230.000 metrik ton elpiji per tahun kepada Pertamina (Persero) selama satu tahun yang diperkirakan menambah menambah penerimaan sebesar US$68 juta atau sekitar Rp911,2 miliar.
Baca Juga :
Premium Mau Ditarik dari Pasaran, Ini Tahapannya
Tapi Menteri Arcandra belum mengetahui rencana ini.
VIVA.co.id
9 Agustus 2016
Baca Juga :