Pemerintah Fokus Atasi Urbanisasi

Beban Tata Kota Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan The Sixth Asia Pacific Urban Forum (APUF-6) 19-21 Oktober 2015 di Jakarta.

Acara yang bekerja sama dengan United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Economic and Social Commision for Asia dan The Pasific (ESCAP) ini bertujuan untuk membahas tentang New Urban Agenda, atau Agenda Baru Perkotaan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, mengatakan masalah perkotaan sudah menjadi agenda seluruh pemangku kepentingan di dunia.

Berdasarkan data "2014 Revision of World Urbanization Prospects" yang dikeluarkan PBB, saat ini, sebanyak 54 persen penduduk tinggal di perkotaan. Jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi menjadi 66 persen di 2050.

"Indonesia perlu menjawab masalah ini, juga perlu diperhatikan konteks urbanisasi global. Jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan terus meningkat dari tahun ke tahun," ujar Basuki dalam sambutannya, saat Opening Ceremony APUF-6 di Fairmont Hotel, Senayan, Jakarta, Senin 19 Oktober 2015.

Menurut Basuki, Indonesia akan terlibat aktif dalam penyusunan Agenda Baru Perkotaan melalui penyelenggaraan APUF-6 ini. Keterlibatan Indonesia ini, sekaligus untuk menunjukkan komitmen Indonesia untuk mewujudkan Kota Berkelanjutan di masa depan.

Pemda Perlu Tetapkan Zona Aman Kawasan Perumahan
"Kita berdiskusi untuk bisa disampaikan menuju kota berkelanjutan, untuk berbagi pengalaman kota berkelanjutan di Asia Pasifik," tambah Basuki.

Bangun Jembatan Gantung, Pemerintah Siapkan Rp50 Miliar
Basuki melanjutkan, konferensi ini diadakan untuk mendorong komitmen global terkait urbanisasi yang berkelanjutan yang difokuskan pada pelaksanaan Agenda Baru Perkotaan. Pihaknya akan melakukan dan mencari solusi untuk mengatasi masalah urbanisasi ini melalui pengembangan kota kota kecil dan menengah.

Menteri PUPR Dorong Campuran Karet pada Berbagai Konstruksi
"Kota berevolusi secara cepat dan tantangan urban ke atas, kita harus bisa mengatasi masalah ini. Semua seperti sudah bergantung kepada perkotaan dan, tentu masyarakat menunggu lokasi yang membuat daerah-daerah sebagai tempat yang lebih aman dan nyaman," kata dia. (asp)

Ilustrasi/Bandara Adi Sutjipto

Menanti Pintu Gerbang Dunia di Kulonprogo

Sudah lama direncanakan, belum tereksekusi.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016