Jokowi Cek Langsung Kinerja Jajarannya
Jumat, 16 Oktober 2015 - 17:00 WIB
Sumber :
- Chandra G Asmara / VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo sore ini, menyambangi kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan. Jokowi mengecek langsung upaya penindakan importasi ilegal tekstil, dan produk tekstil yang telah dilakukan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi kerja cepat para jajarannya tersebut. Sebab, memberantas importasi ilegal, khususnya barang-barang tekstil dan produk turunannya, memang menjadi salah satu fokus pemerintah untuk segera diatasi.
"Saya senang, karena perintah dari ratas (rapat terbatas) langsung dikerjakan. Telah tertangkap impor ilegal senilai US$1,28 juta, atau sekitar Rp14 miliar. Negara sudah dirugikan karena tidak bayar bea masuk Rp2,3 miliar," ujar Presiden di Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Jumat 16 Oktober 2015.
Selain merugikan negara dari sisi penerimaan, menurut Jokowi, impor ilegal ini mampu merusak pasar produksi industri dalam negeri. Membanjirnya produk impor ilegal membuat produk dalam negeri kurang diminati, karena harganya jauh lebih mahal.
"Impor ilegal ini menyebabkan industri tidak bisa bersaing di pasar. Saya perintahkan kepada Kapolri dan Kejagung untuk berikan dukungan penuh kepada Bea dan Cukai. Supaya, barang ini tidak ada lagi," kata dia.
Ada pun barang impor yang diselundupkan adalah kain dalam gulungan roll berjumlah 3.519 roll/376 yard senilai US$1,28 juta. Sementara itu, potensi kerugian negara mencapai Rp2,21 miliar.
Pantauan VIVA.co.id, Presiden tiba dilokasi pada pukul 15:10 WIB dan langsung menuju lokasi empat kontainer itu ditempatkan. Yakni, di lapangan Kantor Bea dan Cukai dan diketahui masih dalam posisi tersegel.
Jokowi didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, serta Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Dengan wajah serius, Presiden memperhatikan detail setiap isi keempat kontainer itu, yang diketahui merupakan tekstil jadi dan bahan baku. Dimana dua kontainer berisi tekstil jenis karpet, dua lainnya adalah produk jadi seperti kain.
Untuk mempermudah peninjauan yang dilakukan presiden, salah satu kontainer sengaja dirobohkan isinya. (asp)
Baca Juga :
63 Ribu Buruh Pabrik Tekstil Terancam PHK, Ini Kata Apindo
Apindo Jabar tegaskan harus ada itikad baik dari perusahaan.
VIVA.co.id
30 Juli 2016
Baca Juga :