Ilmuwan Klaim Mampu Ciptakan Kulit Manusia
Jumat, 16 Oktober 2015 - 15:50 WIB
Sumber :
- efefurto
VIVA.co.id
- Penggunaan jaringan kulit prostetik selama ini dianggap satu-satunya solusi untuk bisa melengkapi tubuh yang cacat, baik kaki atau tangan palsu. Sayangnya, prostetik dianggap tidak peka terhadap rangsangan.
Kini, para ilmuwan dari Amerika Serikat telah menciptakan kulit yang terbuat dari plastik. Kulit buatan ini diklaim bisa merasakan ‘sensasi’ sentuhan atau rabaan. Kulit tersebut terkesan seperti kulit asli.
Kulit ajaib itu, semisal ketika berjabat tangan, maka akan terasa ada tekanan ketika tangan mencengkram atau dilemaskan. Hal ini dikarenakan sinyal-sinyal sensorik ditransfer ke otak.
"Ini pertama kalinya ditemukan bahan kulit yang fleksibel, mampu mendeteksi tekanan dan juga mengirimkan sinyal komponen dari sistem saraf," ujar Zhenan Bao, salah seorang peneliti dari teknik kimia di Universitas Stanford, seperti dilansir
Business Standard
, Jumat, 16 Oktober 2015.
Kedua lapisan plastik, atas dan bawah, dilapisi oleh mekanisme yang menggunakan teknik mirip Jantung. Lapisan atas akan menciptakan mekanisme penginderaan dan lapisan bawah bertindak sebagai sikuit untuk membawa sinyal-sinyal listrik. Keduanya akan diterjemahkan ke dalam stimulus biokimia yang kompatibel dengan sel-sel saraf.
Lapisan atas, Bao menjelaskan, terdiri dari gabungan plastik dan karet, dengan miliaran karbon nanotube untuk menciptakan sensor pada plastik yang meniru kulit manusia. Inilah yang berfungsi mengirimkan informasi tekanan pulsa pendek listrik, mirip dengan kode Morse, ke otak.
Baca Juga :
Bintang Video Klip BTS Beraksi di Jakarta
Bao mengatakan, Optogenetik hanya digunakan sebagai bukti konsep eksprerimental. Metode lain untuk merangsang saraf kemungkinan akan digunakan pada perangkat prostetik nyata.
"Salah satu fungsi kulit yang mampu merasakan adalah, mereka bisa membedakan korduroi dan sutra, atau segelas air dingin dan secangkir kopi panas," tambah Bao.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bao mengatakan, Optogenetik hanya digunakan sebagai bukti konsep eksprerimental. Metode lain untuk merangsang saraf kemungkinan akan digunakan pada perangkat prostetik nyata.