Mengenal Sejarah Singkat Kemunculan Dasi

Ilustrasi dasi
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- Saat ini, dasi tidak hanya digunakan untuk acara formal, namun juga untuk acara semi formal sebagai bagian dari mode. Wanita yang ingin tampil boyish, juga bisa menggunakan dasi sebagai aksesoris tambahan. Itu sebabnya, beragam bahan dan jenis dasi kini ditawarkan.


Dikutip dari laman
Boldsky,
awalnya dasi terbuat dari syal berbahan sutera yang digunakan pasukan Kroasia untuk bertempur, dulu bahan ini dinamakan cravate. Pada 1993, cravate dikembangkan oleh Mary Beloff dengan delapan desain standar, yang akhirnya berkembang menjadi desain seperti yang kita kenal sekarang.


Sebelum Dilaporkan, Reza Artamevia Sempat Disomasi untuk Kembalikan Uang Rp18,5 Miliar
Saat ini dasi dikenal dalam berbagai tipe, di antaranya british ties, american ties, dasi sutera, dan tie ball yang merupakan dasi khas di wilayah Arizona. Karena bentuknya berkembang, ada beberapa orang yang kemudian punya hobi mengoleksi dasi.
Presiden Vietnam Sampai Uber Prabowo Subianto Demi Bisa Foto Bersama Menterinya

Hobi ini disebut grabatolgy, sebuah kegiatan mengumpulkan, baik untuk dipakai atau pun hanya disimpan. Sedangkan orang yang suka mengoleksinya disebut grabatologist. Mereka biasanya tidak peduli, jenis desi apa yang dibeli, yang menjadi perhatian adalah, setiap pakaian yang dikenakan harus ditambahkan dasi yang pas sebagai aksesoris.
Amanda Manopo Ungkap Tren Kecantikan 2025, Natural dan Bebas Operasi Plastik


Pecco Bagnaia

Kata Bagnaia Usai Tunda Pesta Juara Dunia Martin dan Bantuan Bastianini

Francesco Bagnaia berhasil menjadi juara sprint race pada seri pamungkas MotoGP Barcelona 2024 dan membuat Martin tunda pesta juara dunia.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024