Angkasa Pura I Bukukan Pendapatan Rp2,53 Triliun
Kamis, 15 Oktober 2015 - 16:15 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
- PT Angkasa Pura I (Persero) pada semester I-2015, membukukan pendapatan Rp2,53 triliun, atau naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp2,25 triliun.
Baca Juga :
AirAsia Tawarkan Tiket Rp299 Ribu ke Malaysia
Baca Juga :
Jokowi: Kereta Akan Kurangi Macet di Bandara
Corporate Secretary Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, Kamis 15 Oktober 2015, mengatakan peningkatan pendapatan sejalan dengan berbagai pembenahan yang dilakukan perseroan.
Pembenahan tersebut, di antaranya pembenahan sembilan dari 13 bandara di bawah pengelolaan perseroan yang terlebih dahulu dilakukan assessment (penilaian) terhadap berbagai fasilitas, sarana, dan prasarana bandara.
"Hal ini yang telah sesuai dengan Permenhub Nomor PM 129 Tahun 2015 tentang Service Level Agreement yang ditentukan," ujar Farid di Jakarta.
Farid menjelaskan, mengacu kepada peraturan tersebut, pihaknya akan menata kembali gerai mitra usaha yang ada di bandara-bandara untuk memperluas area publik, sebagai wujud peningkatan pelayanan bagi pengguna jasa bandara.
Salah satunya, dengan melakukan proses assessment yang telah dilakukan masing-masing di bandara yang dikelola Angkasa Pura I.
Menurut Farid, dari hasil assessment terhadap bandara-bandara tersebut, didapatkan hasil bahwa tidak ada areal komersial di bandara Angkasa Pura I yang melebihi 30 persen dari total luas terminal setelah ruang sirkulasi, dan utilitas bangunan 20 persen sesuai dengan ketentuan Kemenhub.
"Beberapa tenant kami pindahkan ke area yang tidak mengganggu arus lalu lintas penumpang, namun tetap bisa terjangkau," paparnya.
Seperti diketahui, bandara-bandara yang telah dilakukan proses assessment tersebut, di antaranya Bandara Sam Ratulangi, Manado, Bandara Sultan Hasanuddin, Makasar, Bandara Pattimura, Ambon, Bandara Ahmad Yani, Semarang, Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Bandara Lombok Praya, Bandara Adisucipto, Yogyakarta, Bandara Adi Sumarmo, Solo, dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan.
"Pada Oktober ini masih akan dilaksanakan kembali asessment untuk Bandara Djuanda, Surabaya, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dan Bandara El Tari Kupang. Sedangkan Bandara Frans Kaisepo Biak tidak akan dilakukan assessment," ujarnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Hal ini yang telah sesuai dengan Permenhub Nomor PM 129 Tahun 2015 tentang Service Level Agreement yang ditentukan," ujar Farid di Jakarta.