Perusahaan Ini Wajibkan Pegawai Kirim Uang ke Orang Tua
Kamis, 15 Oktober 2015 - 08:33 WIB
Sumber :
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id
- Sebuah jaringan salon kecantikan di Tiongkok kini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Sebab, mereka membuat kebijakan yang tak biasa dengan mewajibkan karyawannya untuk menyerahkan sebagian dari gaji mereka bagi kedua orang tua.
BBC edisi Rabu, 14 Oktober 2015 melansir salon itu menyebut kebijakan mereka sebagai berbakti kepada orang tua. Harian Guangzhou menyebut tujuan dari kebijakan itu untuk mempromosikan nilai-nilai baik di antara para pegawai mereka.
Rasa hormat terhadap orang tua merupakan sebuah kunci berharga dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Tiongkok. Menurut tradisi yang berlaku di Tiongkok, sebagian besar orang tua akan menerima sebagian gaji anak-anak mereka setelah diterima bekerja.
Menurut juru bicara jaringan salon kecantikan itu, Lu Meiye, banyak pegawainya yang muda, berasal dari desa dan tidak memperoleh pendidikan yang baik. Menurut Lu, salon tersebut ingin memberikan inspirasi dan rasa hormat di antara para pegawai terhadap orang tua mereka. Selain itu, untuk membantu perusahaan untuk menunjukkan rasa belas kasihan.
Kebijakan itu telah diberlakukan selama tiga tahun di perusahaan dan telah dijelaskan kepada para calon karyawan.
"Jika mereka tidak setuju, maka calon pegawai itu tidak kami rekrut," kata Lu.
Rata-rata gaji dasar yang ditawarkan oleh salon kecantikan sekitar 3.000 Yuan atau setara Rp6,5 juta. Maka perusahaan secara otomatis mengambil 10 persen dari gaji itu dan dikirm ke orang tua mereka. Itu nominal bagi karyawan yang belum menikah.
Sementara, bagi karyawan yang telah berkeluarga, diambil 5 persen. Namun, mereka juga memberikan kompensasi bagi karyawan, berkisar antara 100 Yuan atau setara Rp208 ribu bagi mereka yang telah bekerja selama satu tahun pertama. Sedangkan, bagi mereka yang telah bekerja hingga tiga tahun diberi kompensasi senilai 300 Yuan atau setara Rp626 ribu.
Kebijakan itu menuai berbagai reaksi di dunia maya. Banyak yang berkomentar perusahaan itu terlalu berlebihan dan ikut campur dalam urusan pribadi.
"Berbakti kepada orang tua ya berbakti ke orang tua. Sedangkan, gaji ya gaji. Gaji untuk pegawai bukan untuk orang tua mereka. Mereka seharusnya mengurusi bisnis mereka saja," ujar salah satu pengguna situs Weibo, Wangchuanheshangdeyufu.
Sementara, menurut pengguna dunia maya lainnya, JiajiaPC, memahami niat baik jaringan salon kecantikan itu.
"Tetapi, sayanya metode yang mereka gunakan terlalu dipaksakan. Sementara, niat berbakti seharusnya datang dari hati yang terdalam," kata JiajiaPC.
Pengguna dunia maya lainnya atas nama JibekeshiHMJ merasa perusahaan telah melanggar hak pegawainya.
"Ini mengacaukan makna kewajiban sipil. Seharusnya mereka menetapkan batasan antara urusan pribadi antara pegawai dengan keluarganya," kata dia.
Pengguna dunia maya yang lain ternyata ada juga yang mendukung. Mereka bahkan menilai kebijakan seperti ini harus terus digalakkan.
"Saya mendukung ini! Akhir-akhir ini banyak kaum muda yang hanya memperoleh uang untuk diri mereka sendiri dan digunakan juga untuk kepentingan mereka. Hanya sedikit yang peduli terhadap keluarga," kata Aileenxiaodi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pengguna dunia maya yang lain ternyata ada juga yang mendukung. Mereka bahkan menilai kebijakan seperti ini harus terus digalakkan.