Pembebasan Lahan Normalisasi Ciliwung Rampung 2016
Senin, 12 Oktober 2015 - 14:52 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Proyek normalisasi Kali Ciliwung masih terkendala pembebasan lahan. Dari 99 hektare kebutuhan lahan, baru dibebaskan 1.300 meter persegi di Tongtek, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Diharapkan, bila pembebasan lahan dapat teratasi, pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung dapat diselesaikan.
Hal ini diungkapkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, T. Iskandar. Dia mengatakan, pembebasan lahan ditargetkan selesai pada akhir 2016.
"Sisa lahan yang belum bebas akan kami targetkan selesai sampai akhir tahun ini. Kami akan sosialisasi ke masyarakat bersama pemerintah daerah DKI," ujar Iskandar, di lokasi proyek, Senin, 12 Oktober 2015.
Dia menjelaskan, normalisasi Kali Ciliwung bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar Sungai Ciliwung menjadi kondisi normal yakni 35-50 meter, perkuatan tebing, pembangunan tanggul, dan jalan inspeksi dengan lebar enam hingga delapan meter di sepanjang sisi Kali Ciliwung.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tampung alir air dari 200 meter kubik per detik menjadi 570 meter kubik per detik, serta penataan kawasan di sekitar Kali Ciliwung.
Adapun, pengerjaan proyek tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 yang dikerjakan secara multiyears.
"Pengerjaan normalisasi Kali Ciliwung yang mulai dikerjakan pada 2013 ini, diharapkan selesai pada Desember 2016, dengan menggunakan dana APBN sekitar Rp1,18 triliun," kata Iskandar.
Dia menambahkan, pengerjaan normalisasi ini akan melintasi kelurahan-kelurahan di DKI Jakarta, antara lain Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru, Bidara Cina, Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawa Jati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa, dan Pasar Minggu. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pengerjaan normalisasi Kali Ciliwung yang mulai dikerjakan pada 2013 ini, diharapkan selesai pada Desember 2016, dengan menggunakan dana APBN sekitar Rp1,18 triliun," kata Iskandar.