Ditarget Selesai 2017, Sudetan Kali Ciliwung Rampung 50%
Senin, 12 Oktober 2015 - 13:13 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaku, akan terus berupaya mengatasi banjir yang ada di Ibu Kota Jakarta.
Salah satu upaya yang dilakukan, adalah dengan mengalirkan sebagian air dari kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pengerjaan sudetan kali Ciliwung ini sudah mencapai 53,47 persen, yakni finishing terowongan line satu dan line dua.
Pekerjaan selanjutnya, untuk line tiga dan line empat akan dilanjutkan dengan target selesai delapan bulan.
"Kami harapkan setelah pembebasan di inline ini bisa mulai kerjaan tahap kedua. Mudah-mudahan banjir 2013 tidak terjadi lagi, minimal 2017 seterusnya," kata Basuki, di lokasi proyek bantaran kali Ciliwung, Senin, 12 Oktober 2015.
Baca Juga :
Pemda Perlu Tetapkan Zona Aman Kawasan Perumahan
Basuki menuturkan, kegiatan yang mulai pada 19 Desember 2013 ini ditargetkan rampung pada Desember 2016 dan rencananya mulai dioperasikan pada 2017.
Menurutnya, pembangunan sudetan terbuat dari dua pipa besar, dengan masing-masing pipa berdiameter dalam 3,5 meter dan diameter luar 4,05 meter.
Dia memaparkan, dengan terbangunnya sudetan yang dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ini dapat mengalirkan sebagian volume air, yaitu 60 meter kubik per detik dari kali Ciliwung.
Basuki menjelaskan, pelaksana proyek sudetan kali Ciliwung ini adalah konsorsium antara PT Wijaya Karya dan KJE asal Jepang. Adapun, teknologi yang digunakan untuk membuat terowongan bawah tanah ini, lanjut Basuki, mengadopsi teknologi dari Jepang.
Dia berharap, setelah menjalankan proyek bawah tanah, seperti MRT dan Sudetan Ciliwung sumber daya manusia dalam negeri dapat lebih mandiri tanpa menggantungkan bantuan teknologi asing.
"Ini hampir sama dengan teknologi bor MRT, tapi skalanya lebih kecil. Setelah ini kami bisa kerjakan proyek lain, terutama yang melewati kawasan perkotaan," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Basuki menjelaskan, pelaksana proyek sudetan kali Ciliwung ini adalah konsorsium antara PT Wijaya Karya dan KJE asal Jepang. Adapun, teknologi yang digunakan untuk membuat terowongan bawah tanah ini, lanjut Basuki, mengadopsi teknologi dari Jepang.