Kesepakatan Baru RI-Malaysia soal Perkebunan Sawit
Senin, 12 Oktober 2015 - 06:43 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana menerima kunjungan delegasi pemerintah Malaysia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Najib Tun Razak dan istrinya Rosmah Mansur di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu 11 Oktober 2015.
"Dalam pertemuan ini telah diputuskan beberapa kesepakatan-kesepakatan,” kata Presiden Joko Widodo dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, setkab.go.id, Senin 12 Oktober 2015.
Jokowi memaparkan, kedua pemerintahan telah sepakat membentuk Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOP).
"Karena kami tahu 85 persen produksi palm oil adalah Indonesia dan Malaysia," kata Jokowi.
Kedua kepala pemerintahan juga sepakat membuat standar global baru terkait produksi minyak sawit berkelanjutan. Standar ini merupakan hasil harmonisasi antara standar Malaysia dan Indonesia yang nantinya akan menjadi standar internasional baru di bidang industri minyak sawit dunia.
“Harmonisasi standar baru ini akan menjadi standar yang ramah lingkungan dan diharapkan memberi kesejahteraan kepada empat juta petani sawit di Indonesia dan 500 ribu petani sawit di Malaysia," katanya.
Kedua negara, lanjut Jokowi, juga sepakat untuk membangun Zona Ekonomi Hijau (Green Economic Zone/GEZ). "Kami akan membangun sebuah kawasan industri yang berkaitan dengan sawit yang meningkatkan nilai tambah dan juga ingin mempreoduksikan produk bahan bakar ramah lingkungan," katanya.
Kedua kepala pemerintahan juga sepakat membentuk Satuan Tugas Gabungan untuk berkoordinasi dan mempercepat pelaksanaan keputusan yang telah disepakati oleh kedua pemerintah hari ini.
"Ini adalah sebuah inisiatif yang sangat bersejarah untuk industri minyak sawit, dan kami harapkan bermanfaat bagi mayoritas petani kecil kelapa sawit, baik di Indonesia dan Malaysia,” kata Jokowi.
Sementara itu, Najib Razak mengatakan, perwujudan kerja sama dalam bidang minyak sawit ini merupakan hal yang formal dan konkret, meski telah lama dibicarakan.
"Bahkan sejak 2006 telah ada kesepakatan, tapi belum dapat diwujudkan," katanya.
Saat menerima kunjungan PM Malaysia itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik
Kepastian hukum investasi CPO tetap terjaga baik.
VIVA.co.id
9 Agustus 2016
Baca Juga :